Marliza.M.Pd

Tagursiana.175#

Fariz terlihat terdiam sendiri. Dia berusaha menahan rasa sedihnya dengan sekuat kemampuannya. Namun sampai di kamar, saat ia sendiri ia tak bisa menahan kesedihannya, hingga air matanya meleleh juga. Saat aku masuk kamarnya cepat-cepat ia hapus air matanya. Ia tak ingin dibilang laki-laki cengeng dan lemah. Ia ingin terlihat tegar dan kuat. Meskipun Faiz baru berusia 18 tahun dan baru saja masuk perguruan tinggi. Faiz merupakan anak tunggal bagi ayah dan ibunya. Karena ibunya menikah pada usia yang agak lanjut sehingga sulit untuk memperoleh keturunan. Alhamdulillah Allah masih memberikan rezeki buat ayah ibunya seorang anak laki-laki yang baik hati.

Saat ini ibunya sedang sakit. Ia baru saja pulang mengantarkan ibunya berobat ke dokter. Sebelum keluar kamar dokter ia mendengar pembicaan dokter tentang penyakit ibunya. Ibunya menderita kanker getah bening ( Limfoma) tapi tidak terlihat pada tubuhnya. Limfoma tersebut berada pada darahnya, sehingga HB darahnya selalu rendah. Sehingga sudah beberapa kali bolak-balik dari rumah sakit, bahkan sudah beberapa kali pula harus tranfusi darah. Faiz sangat khawatir akan kesehatan ibunya.

Faiz kini kembali harus menemani ibunya yang sakit. Ayahnya dengan sekuat tenaga mencoba mencarikan obat dan berbagai ramuan tradisional( herbal) . Dengan harapan bisa membantu. Karena ayahnya yakin yang akan menyembuhkan itu adalah Allah Yang Maha penyembuh . Maka dia tak henti-hentinya berdoa dan berusahs berserah diri pada-Nya. Ternyata doanya didengar Allah. Allah memberikan keajaiban pada ibu Faiz. Kondisi ibunya kian hari kian membaik. Akhirnya ibunya dinyatakan sembuh. Faiz kini tak sedih lagi dan sudah bisa kembali tersenyum.

Baitijannati. 23092021*****