Marlupi

Hidup hanya sekali, harus berarti. Kau dilahirkan Ibumu menangis, sedang orang-orang di sekitarmu tertawa ria. Bersungguh-sungguhlah dalam menempa hidupmu, agar...

Selengkapnya
Navigasi Web
Aku dan Karang

Aku dan Karang

Tantangan Menulis Hari ke-35

#tantangangurusiana

Aku bukan pujangga, yang pandai merangkai kata. Bukan pula seorang penyair yang mahir menyusun bait demi bait hingga menjadi syair. Aku hanya ingin tuliskan setiap kisah yang telah terbingkai dengan indah dalam sebuah perjalanan. Waktu demi waktu berlalu, tiap detik selalu ada cerita. Tiap saat ada kisah yang sayang untuk tidak dituliskan. Kehidupan begitu penuh warna. Terkadang begitu indah bak pelangi di angkasa, hingga mata pun tak berkedip menatapnya. Senyum bahagia nan ceria. Namun terkadang begitu gelap, ketika awan mulai berarak. Gelap menyelimuti angkasa, hingga kadang ketakutan pun datang. Gelisah datang menyapa bersama cemas dan gundah. Semua ada kisahnya, semua ada ceritanya. Kehidupan tlah menempa kita ,untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang tangguh. Pribadi yang lebih baik dan bermakna.

Karang tidak pernah menentang. Hempasan dan terjangan gelombang diterima dengan kebesaran hatinya. Kuat dan tangguh. Mestinyalah kita menjadi pribadi sepertinya. Tak gentar menghadapi setiap kemungkinan yang terjadi. Tak pernah pula mencoba untuk berlari. Semua dihadapi dengan kekuatan dan keyakinan diri. Pastikan Allah tetap membersamai. Sungguh tak ada satu pun yang terjadi tanpa izin dan sepengetahuan-Nya. Itulah yang membuat diri tak pernah takut untuk terus berjuang, dan bertahan.

Hempasan dan terjangan gelombang adalah ujian. Jadikan deburan ombak seperti nyanyian. Tak ada rasa sakit atas segala terpaannya. Sesungguhnya rasa sakit hanya kita yang bisa merasa. Sekeras apa pun badai yang menghantam, selama tidak kita rasa maka tak akan pernah terasa sakit. Terjangan badai adalah belaian lembut dari alam. Mestinya kita bisa belajar menyelami apa yang dimaui alam. Tetap bersahabat dan tidak semena-mena dengan sekitar kita. Bukankah Allah ciptakan kita untuk menjadi khalifah di muka bumi ini?

Jadi tetaplah menjadi pribadi yang kuat, pribadi yang tangguh, setangguh karang.

Tak pernah ia tanyakan

Kepada Sang Empunya

Mengapa diciptakan

Di tepian samudera nan luas

Beribu gelombang

Selalu datang menerjang

Tak henti-hentinya

Menghantam dengan garang

Tanpa rasa kasihan

Semua dihadapi dengan sabar

Tak pernah menyerah

Sedikit pun tak gentar

Tetap berdiri, kokoh dan tangguh

Pertanda jiwa yang tegar

Luka di sekujur tubuh

Tak sempat terobati

Karna terjangan tak pernah henti

Semangatnya tak pernah mati

Diterima dengan besar hati

Ikhlas bertahan di tepian

Hingga waktu sudah tak izinkan

Tetap menjalankan tugas

Berdiri di garis pertahanan

Begitulah seharusnya kita

Menjalani setiap peran

Dengan sabar dan ikhlas

Bertahan dan terus berjuang

Setangguh karang

Bantul,06032020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Belajar dari tegarnya karang

06 Mar
Balas

terima kasih sudah singgah Bunda... Barakallah Bund..

06 Mar



search

New Post