Malam ini langit tampak kelam, gelap berselimut awan. Bintang-bintang pun bersembunyi , entah di mana, lampu jalanan tampak temaram. Kita masih tetap di sini, memandang langit yang sama. Meski malam makin suram dengan kilatan petir yang menggelegar, dan hujan pun turun dengan derasnya, kita tetap bertahan. Menikmati setiap episode yang harus kita lewati bersama. Terselip pengharapan, pagi akan datang, Mentari pun bersinar terang, dan malam pun akan benderang penuh dengan kilauan bintang dan rembulan.

Jalan yang kita lewati tak selamanya lebar dan lapang, terkadang begitu terjal dan curam. Tak sedikit ranting dan dedaunan menghalangi pandangan. Bersama kita harus saling menguatkan. Keyakinan akan indahnya perjuangan menari-nari di depan mata. Yakinlah rencana Sang Pencipta tak pernah salah. Tidak perlu gundah ketika tiba-tiba langit berselimut gelap, itu pertanda pagi akan segera datang, menggantikan malam. Mentari akan menyinari bumi, hingga langit akan menjadi terang benderang. Begitulah kehidupan kita, seperti siang dan malam. Silih berganti dan tak pernah berhenti, sampai waktunya nanti.

Barakallah fii umrik suamiku. Tetaplah berjalan dengan kerendahan hati, semangat dan pantang menyerah , meski terkadang hidup tak selalu seperti yang kita harapkan . Terima kasih untuk setiap mawar yang kau berikan, dan jangan pernah lelah untuk menerimaku dengan segala kelebihan dan kekurangan. Genggam tanganku dan bimbinglah setiap langkahku, agar tak sesat perjalananku. Biarkan hujan datang menyapa, pertanda pelangi akan segera tiba, dan hidup kita menjadi penuh warna. Bersama kita bisa dalam menggapai rida-Nya.

Luka tak selamanya menjadi duka

Suka pun tak selamanya menjadi teman

Selalu ada hari esok dan harapan

Penuh cinta dariku, dan buah hati kita, Wildan dan Mayyasya.

Rumahku,20112021