Marlupi

Hidup hanya sekali, harus berarti. Kau dilahirkan Ibumu menangis, sedang orang-orang di sekitarmu tertawa ria. Bersungguh-sungguhlah dalam menempa hidupmu, agar...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mengapa?
Liputan6.com

Mengapa?

Tantangan Menulis Hari ke-44

#tantangangurusiana

Malam ini senyummu tak seperti biasanya

Terasa begitu perih di dada

Ingin kutanya mengapa

Namun bibirku tak kuasa

Perlahan kau palingkan muka

Mencoba menghapus air mata

Bergegas kau pun tertawa

Namun aku tahu

Kau tengah menahan lara

Mengapa?

Mengapa tak kau biarkan diriku

Untuk sedikit saja menghapus dukamu

Mengapa?

Tak sedikit pun kau beri ruang bagiku

Turut merasakan perihmu

Mengapa?

Dan masih banyak lagi yang ingin kutanyakan

Namun bibirku pun kelu

Tak sepatah kata pun mampu ungkapkan rasaku

Bila kehadiranku hanya membelenggumu

Maka biarkan aku berlalu

Kulepas dirimu, pergilah

Dan aku pun akan melanjutkan hidupku

Meski hati sedikit berharap

Suatu saat kau akan kembali

Dan aku masih menunggu di sini

Hingga batas waktu yang tak ku mengerti

Namun bila aku tak kau temui

Takdirku telah mengajak pergi

Dan aku tak kuasa berlari

Meski ragaku entah di mana

Tapi hatiku akan tetap di sini

Terpatri bersama janji

Yang kulukis di dasar bumi

Sampai nanti

Bantul, 15032020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post