Suket Teki
Wong salah ora gelem ngaku salah
Suwe-suwe sopo wonge sing betah
Mripatku uwes ngerti sak nyatane
Kowe selak golek menangmu dhewe
Tak tandur pari, jebul thukule malah suket teki....
Siapa yang tak kenal dengan syair lagu itu? Lagu gagal panen yang cukup terkenal di masyarakat Jawa, dipopulerkan oleh Didi Kempot. Lagu ini pun banyak dibawakan dalam beberapa versi seperti keroncong, pop dangdut, dangdut koplo dan yang lain.
Aku mengenal lagu ini , waktu naik bus . Kebetulan suami tidak bisa mengantar ke Wonosari, sehingga kupilih naik bus saja. Dulu aku harus wira wiri Jogja Wonosari . Jalan yang kulewati masih seperti dulu ( tapi hatimu tidak ..eaaaa), berkelok-kelok,dan banyak tikungan. Untunglah aku sudah tidak mabukan. Dulu tiap kali naik bus untuk perjalanan yang agak lama, aku mabuk kendaraan. Maklumlah, orang udik jarang bepergian. Alhamdulillah, seiring berjalannya waktu mulai berkurang.
Bus penuh sesak, bersyukur masih kebagian tempat duduk. Musik dangdut pun mulai mengalun, seolah menjadi pengiring tidur penumpang yang kecapekan. Dan aku pun mulai menikmati lagu itu ( hiks...baper ), meski di awal begitu asing di telingaku, lama-lama asik juga. Rencak gendangnya, bikin penumpang sebelah manggut-manggut.
Syair lagunya begitu menggelitik pikiranku. Sederhana tapi cukup mengena. Ibarat orang bercocok tanam, ternyata gagal panen tak seperti yang diharapkan. Orang menanam padi, tapi yang tumbuh ternyata rumput liar alias suket teki. Tentu sangat menyakitkan ( ngenes ). Betapa tidak, orang melakukan kebaikan tetapi dibalas dengan pengkhianatan atau keburukan. Dan ini sangat sering terjadi dalam kehidupan nyata. Banyak kebaikan yang terkadang dibalas dengan keburukan, meskipun tidak semua demikian.
Kita tidak boleh berhenti menanam kebaikan. Karena kebaikan tetap akan berbuah manis pada akhirnya. Janganlah nandur suket teki, karena tak mungkin thukul pari . Tetaplah semangat menanam padi, meski ada beberapa suket teki yang ikut tumbuh, nanti masih bisa kita siangi. Siapa menanam , dia akan memanen. Terlebih harga beras kini semakin tinggi, takutnya kalau kita patah semangat, nanti tak akan terbeli. Ayooo...semangat nandur pari!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ayu nandure jagung, Bunda Lupi. Eaaa! Iya, rumput tetap bertumbuh meski benih padi yang kita semaikan. Keburukan ibarat suket teki, menyisip dan mencari celah untuk muncul ke permukaan. Makanya ada istilah rai teki. Bismillah, yang kita tanam pari. Ewodene thukul suket yo disemprot herbisida. Sukete mati! Mantul, Bunda Lupi.
Sepakat Bunda Ayu' ntar kalo thukul teki yo dicabuti...tetap semangat, sehat dan sukses Barakallah
Membahas suket teki, jadi teringat Ratri yg kmrn. Ah....rasanya baperku blm hilang, disajikan lg kidung nostalgia sm bunda. Hehehe... Salam hangat selalu..
Ah..jadi baper, Ratri baru menenangkan diri Bund..terima kasih sudah singgah...sehat selalu barakallah
Siap tandhur pari...biar rumput teki ikut tumbuh....sing penting iso panen..begitu Bunda Lupi?
Iya Bunda Dyahni, yg penting rajin disiangi biar ga gagal panen..sehat selalu Bund..barakallah
Insyaallah tetap semangat nandhur pari ( kebaikan) , meski suket teki( keburukan) ikut tumbuh. Bukankah suket teki bisa disiangi/disemprot pestisida. Jazakillah khoir untuk kajian sarat makna, Bu Guru syantiq. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah.
Tepat Bunda...tak perlu takut tumbuh rumput liar, toh ada pembasminya ya BUnd...semangat pagi, semoga selalu sehat..barakallah
Wowwww, awal baca, lihat judul, aku sudah siap-siap tekan obat nih bintang sembilan nomor dua puluh tujuh, maklum tak mampu bahasa Jowo, hehehe. Ternyata hanya paragraf awal saja. Berbuat baik dibalas buruk, sakitnya tuh di sini Bund. Sukses selalu dan barakallah
Obatnya jangan diminum ya Bund...dah ada terjemahannya koq...trtap semangat mrnanam kebaikan...sehat selalu...barakallah
Aku nandure mlathi malah sing thukul wit jambu Bun...he..he...Barakallah.. Super mantulll...
Mmmm....mlati cilik jambu guedhi...hehehe..makasih sudah singgah Bunda cantiiq..sehat n sukses slalu...barakallah
Bar tandur kene, Bu
Jo lali disiangi ya Jeng, takutnya sukette dho thukul...semngat pagi, sehat selalu..barakallah
Wah bsk iso di tampilke kuwi campur sarine..nek ono pembekslan guru IPA koyo di Rose in hotel Hehehe
Hehehe..kita tunggu suara emas Pak Gant lhoo..sugeng enjang Pak, sukses selalu..
Siapa yang menabur kebaikan dia akan menuwai kebajikan. Sopo seng nandor padi yo pasti panen padi, thukol rumput teki men podo rajin nilii sawahe.Barakillah Ibu Marlupi
Inshaallah Bapak, siapa menanam , dia menuai. Terima kasih sudah singgah, sehat selalu Pak...barakallah
Inshaallah Bapak, siapa menanam , dia menuai. Terima kasih sudah singgah, sehat selalu Pak...barakallah
Luar biasa, tetep terdengar merdu meski berpacu dengan decit-krengkit bunyi body bus yang sudah mulai menua.
Koq tau...pernah naik bus juga Pak? Begitulah..lagu pengantar tidur para penumpang..sukses selalu Pak..barakallah
Bentul Bun...menanam kebaikan-kebaikan dan kebaikan.... ikhlas karena Allah..jika ada balasan baik.. Alhamdulillah...jika ada balasan buruk itu hanya untuk menguji keikhlasan kita kepada Allah... Sukses selalu bunda....ayo tarik mang......
Sepakat Bunda Yanisa, tetaplah menebar kebaikan, semangat pagi, sehat dan sukses..barakallah