Teman, Apa Kabar?
Kata demi kata sudah kurangkai untuk menyapamu, namun mengapa tak jua bisa terbaca. Berbaris rapi tetapi kosong tanpa makna. Aku semakin tak mengerti. Ke mana sebenarnya cerita ini akan kubawa. Ujungnya tak jua kelihatan. Berjuta angan yang berlalu lalang di kepala seakan sedikit pun tak menemui jalan keluar. Hanya berjubel saja, tanpa tahu pintu mana yang akan dilaluinya.
Begitulah ketika kata-kata terasa mampet di kran. Tak ada yang mengalir. Sulit untuk membuka sedikit saja celah, agar bisa menjadi kalimat yang enak dibaca dan bermakna. Aku pun hanya bisa menarik napas panjang. Kuhentikan sejenak. Mungkin aku sudah terlalu lama meninggalkanmu, hingga bebal rasanya untuk menulis apapun. Bahkan sekadar menulis apa kabarmu saja rasanya begitu sulit dan kaku.
Semua memang salahku. Aku tak mampu membagi waktu. Ah bukankah itu alasan yang sama sekali tidak keren? Bukankah dari dulu waktu itu sama, duapuluh empat jam. Tak ada yang berubah. Terus mengapa kalau dulu bisa meluangkan sekarang tidak? Oh mungkin aku sibuk. Bukankah orang lain juga sibuk? Lalu apa alasan yang tepat? Padahal rasanya justru semakin banyak yang bisa dituliskan. Setiap hari bahkan setiap menit begitu banyak hal yang terjadi. Namun tetap saja semua hanya tersimpan dan berjubel di kepalaku saja.
Memang terkadang ide hanya sebatas ide. Tak jua terwujud, padahal waktu terus berlalu. Betapa lemahnya dalam mengatur waktu, hingga ada hal yang tak bisa terjangkau oleh tangan ini. Malu bercampur aduk dalam benak ini. Menyadari betapa bodoh dan lemahnya diri ini. Alasan demi alasan disusun rapi hanya untuk pembenaran diri. Ah sudahlah... Tak ada gunanya terus menyesali dan meratapi. Waktunya untuk koreksi diri. Lalai adalah manusiawi. Gelombang di laut pun tak pernah sama. Ada kalanya begitu tinggi, menggelora tiada henti. Terus melaju dengan pasti, hingga akhirnya sampai ke tepi. Namun ada kalanya begitu pelan. Mengalun begitu lembut, menyapa karang dalam kesunyian.
Pasang dan surut adalah sebuah keniscayaan. Tetaplah semangat untuk menuliskan ceritamu hari ini. Biarkan terpatri dalam memori dan tak kan lekang dimakan hari. Semangat pagi dan tetaplah menjadi dirimu sendiri.
Banguntapan, 08092020
#salamtangguh#menulis yuuk
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen tulisannya, Bunda. Sukses selalu. Salam literasi
Terima kasih Pak Dede.. Salam literasi juga
Hallo semoga selalu sehat.
Hai Juga Pak Kepala Sekolah... semoga sehat dan sukses selalu Bapak...
Semangat menulis. Yg terjadi padaku, kalimat sdh terangkai utuh. Namun ketika mau diposting akun error. Dan smpe skrg blm terupload tulisan yg sdh 1 bln lbh aku tulis
ayo diposting Bu... smangaaat... aku juga sempat error
Semangat menulis. Yg terjadi padaku, kalimat sdh terangkai utuh. Namun ketika mau diposting akun error. Dan smpe skrg blm terupload tulisan yg sdh 1 bln lbh aku tulis
ini sebenarnya mau tak posying kemarin, tetapi error. Akhirnya baru hari ini bisa posting
Salam sehat semangat sll dik Upik
Makasiiih Mbak....sehat dan sukses selalu...
Sehat semangat sll dik Upik
Ayo menulis Mbaaak...semangat..
Mantab mbak Upik.... seperti diriku...
Makasiiih Kakak... ayo aku rindu tulisanmu....
Alhamdulillah akhirnya nulis lagi, selamat dik
Alhamdulillah..makasiiih Kakak cantik yang selalu menginspirasi..
Bahagia itu sederhana. Membaca tulisan sahabat literasiku.
Alhamdulillah.. makasiiih Bapak, sebahagia membaca komentar njenengan ini.. Salam literasi.