Kunjungan sudah akan berakhir, persiapan keberangkatan disana-sini sudah terlihat. Tinggal hitungan 2 x 24 jam, ia akan pergi. Jika Allah mengizinkan maka 11 bulan lagi akan kembali. Tuan rumah juga bersiap-siap melepas kepergiannya. Tampilan sikap pun berbeda-beda, ada yang merasa berat hati tetapi tetap melepas dengan persiapan yang terbaik, ada juga yang dari semula bersikap biasa saja kemudian merasa tak sabar agar tamu ini segera pergi dan mempersiapkan kepergiaannya dengan suka cita. Mereka tau, kedatangannya adalah berkah dan rahmat dari sang pencipta. Tapi sepertinya Hanya pada batas pengetahuan saja. Perjuangan, kesungguhan dan istiqomah lah untuk bisa memetik hikmah dan mendapatkan barokahnya. Ramadhan ... bulan yang mulia, tapi masih saja kita lalai menjalaninya. Berkehendak akan mendapat rahmat dan barokah namun maksiat tetap juga di lakukan. Apalah arti puasa (menahan) sedang lisan masih saja membicarakan sesama, amarah tidak juga terjaga, indera masih bermaksiat dari larangan-Nya. Sia-siakah ...??! Akankah kembali bertemu dengan Ramadhan berikutnya ... Sementara usia adalah rahasia yang tidak tahu kapan akhirnya Jika masih ada waktu ...