MARNIATI, S.Sos, M.Pd

Hamba Allah yang diamanahkan sebagai Pendidik pada MTsN 1 kota Pekanbaru...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kita adalah Kartini

Kita adalah Kartini

Tantangan H-17

Pada tahun 1964, Ir. Soekarno menetapkan tgl 21 April sebagai hari Kartini. Hari memperingati perjuangan seorang wanita Indonesia yang bernama R.A Kartini.

Kartini adalah seorang wanita yang lahir dari keluarga bangsawan pada tanggal 21 April 1879. Hidup sebagai seorang anak bangsawan inilah sebagai salah satu keberuntungan baginya sehingga bisa menikmati pendidikan yang tidak didapati oleh wanita biasa pada zamannya.

Melalui pendidikan, ia bisa membaca dan memiliki pengetahuan luas, sehingga ia dapat membandingkan antara kondisi yang dialami oleh wanita pribumi dengan wanita eropa.

Kartini tidak dapat menerima diskriminasi yang diberlakukan terhadap wanita Indonesia, sehingga kemudian ia mendirikan sekolah, agar wanita juga dapat mengenyam pendidikan, berpengetahuan luas dan dapat bekerja seperti para pria.

Itulah sosok Kartini yang dianggap telah berjasa dalam memperjuangkan hak wanita Indonesia yang di kenal dengan istilah "Emansipasi Wanita" , sebagai pembaharu kehidupan wanita.

Bicara tentang Emansipasi Wanita, menurut saya adalah hal yang positif. Wanita memang harus berpendidikan, memiliki pengetahuan luas dan mandiri

Saya sangat setuju sekali dengan kriteria tersebut karena dengan demikian wanita akan mengetahui dan mengerti dengan peran dan tugasya.

Sebagai seorang istri, wanita akan mengerti tugasnya, begitu juga ketika wanita berperan sebagai seorang ibu. Wanita yang mengetahui peran dan tugasnya ini lah yang dikatakan wanita yang berpendidikan, dan memiliki pengetahuan.

Pendidikan dan pengetahuan yang dimilki harus sejalan dengan akidah dan keyakinan, selaras dengan pedoman hidup manusia itu sendiri, yaitu Alqur'an dan sunnah Rasul. Sehingga wanita dapat menyelamatkan kehidupan keluarga terutama anak-anaknya, dunia dan akhirat.

Pembaharuan yang telah di suarakan oleh Kartini telah direalisasikan oleh pemerintah dengan persamaan kesempatan dalam berbagai aspek bidang kehidupan. Tidak hanya pendidikan tetapi juga pada kesempatan bekerja, di semua bidang, termasuk di pemerintahan.

Kesempatan dan persamaan ini hendaknya tidak membuat para wanita kebablasan. Mengartikannya "seluas-luasnya".

Wanita tetaplah wanita yang memiliki kodrat tidak sama dengan laki-laki. Peran wanita didalam keluarga lebih sangat di utamakan. Bukan untuk menghambat potensi wanita tetapi potensi dan kualitas wanita itu sendiri sangat dibutuhkan untuk menghasilkan generasi-generasi muda, calon pemimpin masa depan yang handal.

Kartini di zaman modern harus mampu meningkatkan potensi dirinya dengan pengetahuan, pendidikan dan agama.

Kartini di zaman sekarang, tidak hanya yang bekerja di luar rumah tetapi juga mampu menyelesaikan yang didalam rumah dan berakhlak mulia.

Kita adalah Kartini ..

Pekanbaru, Selasa 21 April 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren bund

10 Jan
Balas



search

New Post