Tantangan H7

Hari ini di media sosial viral pemberitaan dari mas menteri Nadiem Makarim tekait Program Belajar dari Rumah yang di siarkan oleh TVRI sebagai Televisi Nasional milik pemerintah.

Kalau kita cermati kebijakan ini lahir adalah sebagai bentuk evaluasi dari kebijakan sebelumnya, yaitu program pembelajaran jarak jauh atau KBM daring yang telah/sedang terlaksana.

KBM daring menjadi idola dari awal kemunculan COVID 19 di tanah air. KBM daring adalah pilihan pertama sebagai upaya melanjutkan proses pendidikan di tanah air agar tetap berjalan.

Internet sebagai kebutuhan utama program ini ternyata tidak dapat menjangkau semua daerah dan di penuhi oleh masyarakat yang kurang mampu.

Untuk kota besar, ibukota propinsi dan kabupaten hal ini tidak akan menjadi masalah, tetapi untuk daerah yang jauh seperti desa/daerah terpencil dan tempat yang bermasalah dengan akses jaringan internet program ini tidak dapat terlaksana.

Artinya program pembelajaran daring belum menyentuh semua lapisan peserta didik.

Hal ini sesuai dengan yang di sampaikan oleh mas menteri pada telekonferensi Peluncuran Program Belajar dari Rumah di Jakarta, pada Kamis (9/4/2020)

"Tujuan Program ini khususnya membantu masyarakat yang memiliki keterbatasan pada akses internet, baik karena tantangan ekonomi maupun letak geografis". (Kompas.com)

Ketidak mampuan mengakses platform pembelajaran daring ternyata tidak hanya dari kalangan peserta didik saja tetapi juga dari tenaga pendidiknya.

Berdasarkan hal inilah mas menteri melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan Program "Belajar dari Rumah" di TVRI.

Program ini insyaAllah akan mulai tayang pada hari Senin 13 Maret 2020, pukul 08.Wib hingga 3 (tiga) bulan kedepan.

Semoga program ini dapat berjalan dengan baik dan sesuai harapan.

Hal terpenting lagi, semoga bencana ini segera berakhir sehingga sekolah/madrasah dapat menjalankan fungsinya sebagai sarana yang menfasilitasi proses pembelajaran.

Pekanbaru, 11 Maret 2020