Apa yang terlintas dalam benak pembaca jika melihat 2 screen shoot yang disertakan dalam edisi tulisan kali ini?

Berulang kali saya mencermati dua tulisan ini, membacanya hingga tuntas sampai betul-betul memperhatikan juga letak titik komanya hanya untuk meyakinkan bahwa dua tulisan ini ternyata KEMBAR IDENTIK.

Gambar kiri diambil dari laman Gurusiana tempat para guru (berlatih) menyampaikan ide pikiran, gagasan dan bahkan menjadi ajang curhat mereka entah kaitannya langsung dengan dunia pendidikan atau bahkan hal lain yang dituangkan dalam tulisan. Melalui Gurusiana, para guru (berlatih) mempublikasikan tulisan tersebut, mencoba melihat bagaimana respon pembaca terhadap hasil karya yang dipublikasi. Yang diharapkan adalah munculnya rasa percaya diri dalam memproduksi tulisan yang berbobot.

Satu hal yang paling membanggakan adalah Gurusiana yang dibidani oleh Media Guru telah berhasil menjembatani para guru untuk kemudian lebih percaya diri membukukan hasil karyanya dalam bentuk buku.

Gambar kanan adalah screen shot dari laman blogger ternama yang penuh kontroversi Denny Siregar. Selama hiruk pikuk Pilkada DKI Jakarta, beliaulah yang layak disandingkan dengan Jonru pada posisi yang saling bersebelahan. Tulisan-tulisannya kerap dibagikan ratusan hingga ribuan kali oleh pengikutnya. Terlepas dari hal tersebut, kita mampu menyimpulkan bahwa seorang Denny Siregar adalah penulis yang produktif di media sosial dimana tulisannya bisa dengan relatif mudah di baca pada beragam laman yang berbeda.

Ketika menemukan dua tulisan yang kembar identik ini, maka otomatis yang muncul di benak seseorang adalah pertanyaan siapa men”copy paste” tulisan siapa. Kenapa hal ini dianggap penting tentu dengan alasan karena kita para guru berada dalam komunitas akademik sehingga terikat dengan peraturan penulisan yang baku. Mengutip atau mensarikan kembali suatu tulisan orang lain masih bisa diterima selama mengikuti kaidah yang berlaku. Namun jika kejadiannya adalah “copy paste” atau menjiplak, tentu akan menjadi cerita yang berbeda.

Untuk memastikan, maka pencarian pun di mulai. Tidak butuh waktu lama untuk mengetahui bahwa ternyata tulisan di Gurusiana di posting selang beberapa jam setelah Denny Siregar memposting tulisannya. Artinya apa yang berada di laman Gurusiana terbukti adalah hasil “copy paste”

Jika kemudian hal diatas terang benderang adanya, maka pertanyaan berikut yang muncul adalah adakah pihak Gurusiana atau Media Guru dalam hal ini mencermati traffic tulisan yang di posting? Apakah diperbolehkan untuk memposting tulisan seseorang tanpa menyebutkan siapa penulis aslinya sehingga terkesan menjiplak? Lalu adakah penegakan peraturan yang tertulis dalam Disclaimer untuk penulis di Gurusiana?

Jika pertanyaan-pertanyan diatas tidak segera mendapat respon dari pihak Gurusiana atau Media Guru,hal lain adalah munculnya kekhawatiran (tidak bermaksud berburuk sangka) mungkin saja ada juga beberapa "oknum" baik sengaja ataupun tidak yang melakukan hal yang sama.

Jika hal ini terjadi, maka patut disayangkan bahwa ini terjadi di lingkungan para guru yang terhormat. Bukankah, pepatah mengajarkan kita bahwasanya, Guru kencing berdiri, maka murid kencing berlari, malah bisa saja murid mengencingi guru"

Ada nama besar Gurusiana, Media Guru dan bapak-ibu guru yang dipertaruhkan.

Jangan sampai karena nila setitik maka rusak susu sebelanga.