mar ria

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Diam

Diam

Khayalan kian larut

Kantuk pun menghantui

Perih di mata menyiksa

Kunang-kunang seakan menggoda

Menanti fajar terlalu jauh

Bintang malah kerlap kerlip

Angin berkejaran ‘tuk memeluk tubuh

Tak kuhiraukan

Katamu diam itu emas

Bungkam tapi argument mengoyak hati

Gejolak semakin menajam menyerang

Haruskah meredam bara: Diam

Haru yang Membekas

Tetesan air mata belum kering

Rindu bergulir dalam sedih

Aku terharu menggemakan kisah

Keningmu landasan ciumanku

Menyentuh dalamnya: Rasa

Kerap terbayang kasih tiada noda

Mengasihiku penuh pengorbanan

Tertanam dalam syahdu cinta

Izinkan aku memeluk bayangmu

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Puisi yg keren

24 May
Balas

mantap sekali puisinya

24 May
Balas



search

New Post