Abdul Marta Nurdin

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Membentuk Disiplin Positif Siswa Melalui Praktik Segitiga Restitusi
Disiplin Positif Dengan Restitusi

Membentuk Disiplin Positif Siswa Melalui Praktik Segitiga Restitusi

Seperti dikutip dari Bunga Rampai tentang Paradigma Merdeka Belajar dan Pembelajaran Bahasa Jerman Pascapandemi terbitan Yayasan Pustaka Obor Indonesia (2024:128—129), dimana dijelaskan bahwa Segitiga Restitusi adalah sebuah strategi yang dapat dilakukan sebagai proses menciptakan kondisi menuntun siswa untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan. Dengan pendekatan hal tersebut, diharapkan siswa yang berbuat salah akan diajak refleksi oleh guru. Disana akan terjadi dialog dengan pertanyaan-pertanyaan guru kepada murid tentang hal yang dapat mereka lakukan untuk memperbaiki kesalahan mereka sehingga mereka menjadi pribadi lebih baik dan menghargai dirinya sendiri.

Sehingga dengan penerapan praktik segitiga restitusi, siswa diharapkan dapat memperbaiki kesalahan yang telah dilakukannya dan bisa kembali ke kelompok mereka dalam kondisi sudah memiliki karakter yang kuat. Bahkan lebih dari itu pula, penerapan praktik segitiga restitusi disekolah mampu mengurangi tindakan-tindakan guru dalam memberikan hukuman, menghakimi ataupun tindakan lain yang justru dapat berdampak negatif bagi peserta didik.

Praktik segitiga restitusi dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk disiplin positif, dengan memulihkan diri dari kesalahan menjadi bermakna dan memiliki tujuan yang jelas. Fokus kepada cara mereka menghargai nilai-nilai kebaikan yang diyakini, bukan kepada perilaku untuk menyenangkan orang lain.

Praktik segitia restitusi dapat membantu siswa jujur pada dirinya sendiri dan mengevaluasi dampak dari kesalahan yang dilakukan. Restitusi memberikan penawaran bukan paksaan. Sangat penting bagi guru menciptakan kondisi yang membuat siswa bersedia menyelesaikan masalahnya dan berbuat lebih baik lagi. Guru dapat menggunakan kalimat seperti "Semua orang pasti pernah berbuat salah", bukan menyudutkan dengan memperjelas kesalahannya. Seperti kita ketahui bahwa ada 3 (tiga) langkah pada segitiga restitusi, yaitu menstabilkan identitas, validasi tindakan yang salah, dan menanyakan keyakinan. Berikut ini salah satu contoh dialog penerapan praktik segitiga restitusi di SMK Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

Skenario dilatarbelakangi saat Pak Hendar guru pembina kedisiplinan bersama guru lainnya melaksanakan program Nestan Pagi Ceria “Senyum, Sapa, Salam, Doa dan Motivasi - 3S-DM” dengan menyambut kedatangan para siswa digerbang. Disana terjadi interaksi guru dang siswa nya dengan diawali senyuman, salam, juga guru memberikan doa dan motivasi.

Waktu sudah berjalan hingga jam. 07.15 WIB, ada siswa yang berjalan santai meskipun terlambat, siswa tersebut sudah berulang kali terlambat datang dengan bermacam-macam alasan bergantian. Kemudian Pak Hendar, mendekati siswa tersebut dan merangkul nya kemudian mengajak berbincang-bincang disuatu tempat.

Guru : assalamu’alaikum ..nak

Siswa : Wa’alaikumsalam

Guru : bagaimana kabar mu pagi ini nak

Siswa : Alhamdulillah pak

Guru : Sudah sarapan Blom

Siswa : Alhamdulillah ..sudah pak

Guru : oya..Alhamdulillah ..ya (jeda sebentar).. Kamu tahu gak kenapa kamu bapak ajak untuk ngobrol dengan kamu disini

Siswa : iya pak,.. mungkin karena saya sering telat pak

Guru : Alhamduliiah klo kamu disedikit memahami

Siswa : iya pak ..maafkan saya pak

Guru : iya ..gpp ,.. Cuma klo bapak boleh tahu, emang knapa kamu kok sering terlambat datang ke sekolah, ada apa ,..siapa tau bapak bisa membantu..agar kamu bisa rajin disiplin dan datang tepat waktu, gk terlambat lagi..

Siswa: iya bapak ..trmksh atas perhatiannya, mohon maaf pak, bangun nya kesiangan karena tidurnya selalu larut malam.

Guru : oh gt,..bapak turut prihatin dengan kebiasaan kamu tidur larut malam, sehingga waktu tidurmu berkurang dan jadi bangun kesiangan. Itu yang membuat kamu terlambat terus ya kan

Siswa : iya pak

Guru :kamu tentu tahu kalau datang ke sekolah mepet waktu, akibatnya terburu2, sehingga saat dikelas kamu gk fokus jadinya ,.. klo seperti itu terus menerus maka kamu yg akan rugi. Seharian belajar tdk efektif belum lagi teman2 yang sudah siap belajar, terganggu oleh kedatangan kamu tadi.

Siswa : iya Pak,..mhn maaf

Guru : bagaimana dengan kesepakatan kelas dan keyakinan kelas yang ada dikelas kamu

Siswa : iya pak, tdk sesuai dengan keyakinan kelas dan saya telah melanggar nya pak, sy telah mengganggu kenyamanan teman2 saat belajar.

Guru : baik,..kalau sperti itu kamu sudah memahami nya bagus itu,.. Cuma bagaimana nih memperbaikinya siswa : Baik pak, Saya akan memperbaikinya dengan datang ke sekolah lebih awal lagi dan tidak terlambat

Guru : Alhamdulillah, ..kamu sudah belajar dari kekhilafan kamu selama ini,.smoga upaya mu berhasil dengan datang lebih awal .. kerenn

Siswa : iya Pak

Guru : dan bapak doakan kamu suskses dapat meraih cita-cita yang kamu inginkan, dan orang tua kamu bangga dengan mu

siswa : iya…Aamiin ya Allah, trimksh doa dan motivasi nya pak

Guru : iya..sama-sama.. tetap semangat

siswa : trimksh pak

Guru ; baik,..silakan masuk ke kelas mu

siswa : baik pak trmksh..Assalamu’alaikum

Guru : wa’alaikumsalam

Demikian sebagai contoh percakapab praktik segitiga restitusi di sekolah, didalam percakapan tersebut mengikuti langkah-langkah dari segitiga restitusi yaitu menstabilkan identitas, validasi tindakan yang salah, dan menanyakan keyakinan. Mengenai kata-kata atau kalimat yang ada dapat disesuaikan dengan kondisi nyata kejadian masing-masing. Yang terpenting adalah langkah-langkah dari segitiga restitusi berjalan dengan baik dan efektif. Semoga tulisan ini bermanfaat, terima kasih

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post