Pagi itu cuaca begitu cerah, mentari menyinari dedaunan yang masih basah karena embun pagi, tidak ada awan yang menggelayut di angkasa. Seperti biasa aku melakukan aktivitas kerja, mengajar di kelas yang saat itu masih Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT). Suasana kelas relatif tenang, karena siswa yang masuk kelas 50% kapasitas kelas. Selepas ngajar akupun kembali ke ruang waka untuk menyelesaikan administrasi pendukung pelaksanaan PTMT.

Baru mulai membuka laptop untuk mengerjakan administrasi, tetiba gawaiku berbunyi, ada satu pesan masuk di grup MGMP yang mengabarkan tentang berita duka. Pak Hanan, salah satu teman guru yang ngajar di MTsN 8 Jember meninggal dunia. Serasa tak percaya dengan kabar itu, segera aku telpon teman yang nge share pesan tersebut, untuk meyakinkan kebenaran berita tersebut. Dan ternyata berita tersebut benar adanya. Dalam benakku langsung terlintas dengan jelas, kenangan-kenanganku selama satu kantor dengan beliau dulu. Pak Hanan, sosok yang tenang, dingin tapi berhati baik dan berintegritas. Satu peristiwa yang tidak aku lupa waktu itu adalah ketika ada wali murid yang datang ke sekolah, marah-marah tidak terima anaknya dipukul oleh salah satu guru karena anak tersebut tidak disiplin, begitu berhadapan dengan pak Hanan, wali murid tersebut langsung minta maaf dan segera pulang. Sosok yang kharismatik dan bersahaja itu, ternyata selain ditakuti siswa juga disegani oleh masyarakat sekitar.

Ketika aku takziah ke rumahnya, istrinya menuturkan sering pak Hanan itu tidak pulang kalau pekerjaannya belum selesai. Ketika mendapat tugas untuk nulis ijasah misalnya, beliau sampai tidur di MTs karena kuatir terjadi kerusakan pada ijasahnya. Kesehariannya selain ngajar di MTs, beliau juga mengajar ngaji di mushola depan rumahnya pada sore hari. Putrinya yang sekarang ngajar di SD Al Irsyad, seorang hafidzah, membuktikan pengasuhan yang luhur dari sosok orang tua yang punya responsibility tinggi. Ah, begitu banyak yang aku tidak tahu tentangmu kawan. Semoga engkau bahagia di sana. Damai dalam peraduan yang abadi. Selamat jalan pak Hanan.

Tegalgede, 23 September 2021