Ma'ruf Yuniarno

'Menulis adalah proses. Tuhan menilai proses bukan hasil. Nikmatilah proses menuju keabadian' Awal Karir sebagai pendidik dimulai tahun 2005 di SD Negeri Ujung...

Selengkapnya
Navigasi Web

Bengkel Manusia (tantangan menulis gurusiana hari ke-8)

Naif sungguh banyak manusia

Menitip anak tanpa biaya

Berharap sukses prestasi tinggi

Tak sadarkah ia mendzalimi

Masyarakat terdidik dalam institusi

Merencana masa depan peradaban

Mengukir sejarah kemuliaan

Menabung manfaat dunia akherat

Kau titipkan anak anakmu

Kau pasrahkan buah hati

Tapi kemana kesadaran nurani

Siapa pemikul utama amanah illahi

Jangan kau hinakan anakmu

Seonggok barang kendaraanmu

Kau titipkan hitungan jam

Kau tinggal belanja entah dimana

Kau bayar sesuai jatah waktunya

Tapi anakmu tidaklah sama

Kau tinggal sendiri tanpa kata-kata

Terima kasih pun tiada

Masalah datang kau murka

Salahkan guru pendidik bersahaja

Sabar mengajar tak ada arti

Ikhlas ikhlas kau jadikan alasan

Meninggalkan anakmu tanpa pengawasan

Tak mungkin muslihat kami ajarkan

Tak mungkin penjahat kami sertakan

Tak mungkin maksiat kami tuntunkan

Tak mungkin iblis kami ikutkan

Panas setahun hilang sehari

Hujan deras membasahi bumi

Menyisakan luka hati kami

Pendidik yang tak mati hati

Tahukah kamu harta itu

Sungguh tak pernah kami ingini

Hanya keadilan Tuhan kami harapkan

Semoga kabulkan segala munajat

Bukakanlah pintu-pintu taubat

Turunkanlah segala rahmat

Ampunkan mereka hindarkan laknat

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Leres, Pak. Terkadang saya patah hati menjadi guru. Kita berjuang jungkir balik, orang tua kurang kerja sama. Dipikirnya titip anak kayak jahitin baju saja.

11 Mar
Balas

Keren pak menyentuh

11 Mar
Balas



search

New Post