Ma'ruf Yuniarno

'Menulis adalah proses. Tuhan menilai proses bukan hasil. Nikmatilah proses menuju keabadian' Awal Karir sebagai pendidik dimulai tahun 2005 di SD Negeri Ujung...

Selengkapnya
Navigasi Web
Berlindung dari Bisikan Setan (tantangan menulis gurusiana hari ke-14)

Berlindung dari Bisikan Setan (tantangan menulis gurusiana hari ke-14)

Lembutnya bisikan setan sungguh menyesatkan dan memperdayakan manusia. Bisikan setan menyelinap dalam hati manusia terkadang tanpa kita rasakan. Setan senantiasa bersembunyi dalam membisikan kejahatannya. Hati manusia menjadi target bisikan setan sehingga manusia yang tergoda bisikannya memiliki kecenderungan mudah melakukan kemaksiatan serta berat beramal shaleh. Hal ini Allah swt sampaikan dalam surat an-Nas ayat 4-5.

Bisikan tersebut sangat beragam jenisnya. Salah satu wujud bisikan setan adalah bercokolnya perasaan hati yang menganggap dirinya aman dari siksa neraka. Perasaan bahwa ia kelak akan menjadi penduduk surga sementara amal perbuatannya ala kadarnya dan apa adanya saja. Ia merasa tidak perlu bersusah-susah beramal di dunia ini sebab adanya perasaan demikian.

Hasan al-Bashri menyampaikan bahwa:”Sesungguhnya ada suatu kaum yang lalai dikarenakan angan-angan mereka, sampai mereka keluar dari dunia ini tanpa memiliki satupun kebaikan, lalu salah seorang dari mereka berkata;”Sesungguhnya aku berbaik sangka kepada Tuhanku.”

Ungkapan berbaik sangka bagi orang seperti ini adalah ungkapan yang telah dibisiki perasaan hatinya oleh setan agar menjadi pemalas dalam beribadah. Ungkapan tersebut adalah bohong belaka. Seandainya memang berbaik sangka tentu ia juga melakukan amal kebaikan dengan penuh kesungguhan dan istiqamah. Allah berfirman dalam surat Fushilat ayat 23:”Dan yang demikian itu adalah prasangkamu yang telah kamu sangka terhadap Tuhanmu. Prasangka itu telah membinasakanmu, maka jadilah kamu termasuk orang-orang yang merugi.”

Orang yang terperdaya oleh perasaan bahwa Allah akan memasukkan ke surga sedang dirinya bergelimang dosa serta enggan beramal baik akan menyesal dikemudian hari. Ia terus melakukan maksiat tetapi ia mengharap ampunan Allah. Dalam al-Quran, jika ia mengharap ampunan Allah mestinya ia melakukan muhasabah dan meninggalkan perbuatan maksiat . Ia harus bertaubat dan hijrah dari kemaksiatan menuju amal shaleh.

Seorang ulama shaleh, Abu Umair Ash-Shuri memperingatkan saudaranya, “sesungguhnya kamu telah mengangan-angankan dunia dengan berharap usiamu panjang, dan menginginkan Allah swt memberimu segala cita-cita dengan perbuatanmu yang buruk. Sebenarnya kamu hanya menempa besi yang dingin.” Maka sebaiknya kita harus berhati-hati dalam hidup di dunia ini. Jangan kita terlena dan dininabobokan oleh bisikan setan yang membisikan hati agar kita berperasaan mendapat surga tanpa beramal shaleh bahkan sebaliknya masih bergelimang kemaksiatan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post