Maryam

Guru SD Negeri Sidalang 01, Kecamatan Tersono, Kabupaten Batang...

Selengkapnya
Navigasi Web
The Power of Ndereni
Yo mulang, yo nulis, yo mencintaimu mbarang ndereni

The Power of Ndereni

Tantangan Hari ke 16

#TantanganGurusiana

“Yo ngeprok kumbahan, yo marud, yo mencintaimu mbarang, ndereni rak mencintaimu po? ndereni, Edan po orak mencintaimu, yo mencintaimu meneni kok.”

(Ya mencuci baju, ya marut kelapa, ya mencintaimu juga, dikira tidak mencintaimu po? Dikira, Gila po tidak mencintaimu, ya sangat mencintaimu kok)

Video viral yang berisi celotehan seorang wanita yang tengah memarut kelapa itu terdengar unik dan menggelitik. Entah siapa nama si mbak cantik dengan dialek khasnya. Kalau asal tebak kemungkinan itu dari Kabupaten Kendal bagian barat ya daerah Kecamatan Sukorejo atau Plantungan. Ini asal tebak ya, maaf jika salah. Dikalangan para pengguna sosial media akhirnya ramai dan berbondong bondong menggunakan istilah ndereni untuk postingan mereka.

Apa sih sebenarnya arti dari kata ndereni? Ndereni itu istilah jawa yang digunakan untuk menegaskan sesuatu. Kalau dalam bahasa Indonesia mungkin semacam dikira, atau memangnya. Pada kalimat yang digunakan mbaknya ndereni digunakan untuk menegaskan bahwa selain mencuci baju, marut kelapa, tapi dia juga mencintai pasangannya juga.

Wanita itu memang sudah lazimnya bergelut dengan berbagai macam pekerjaan rumah tangga. Pekerjaan yang tidak ada habisnya dan tidak kelihatan hasilnya. Dan mirisnya para wanita yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga kebanyakan dianggap tidak bekerja. Sadis ya anggapan itu, padahal jika kita hitung dari pagi sebelum subuh para wanita ini sudah bangun untuk menyiapkan sarapan, menyiapkan baju untuk anak – anak dan suaminya. Menyiapkan air hangat untuk mandi anak – anaknya supaya mereka tidak kedinginan. Menyiapkan sarapan untuk suami yang mau bekerja supaya perut tidak keroncongan saat bekerja (plus biar ngirit karena tidak beli sarapan di luar). Setelah anak – anak dan suami berangkat, dia mulai bertempur dengan cucian baju yang menggunung, cucian piring yang menumpuk, rumah yang lebih mirip kapal pecah karena mainan anak – anak yang berantakan.

Saat acara beberes rumah selesai masih harus masak untuk makan siang, lanjut menjemput anak – anak. Sampai di rumah disibukkan lagi dengan menyiapkan makan untuk anak – anak. Mau santai sebentar saja sekedar nonton FTV yang ceritanya membuat mellow dan berderai air mata, eh terdengar rengekan anak – anak yang minta ini minta itu. Gagal deh si Ibu termewek – mewek di depan TV. Tak terasa hari sudah sore, kadang belum sempat nyetrika baju yang tumpukannya mengalahkan tingginya gunung semeru. Si Ibu kembali berkutat dengan rutinitas sore. Walaupun anak – anak sudah bisa mandi sendiri, tapi pasti mereka tanya “Bu, mana bajuku, mana celanaku, aku pakai baju yang mana?”. Dan kalau hal ini dibiarkan sang ibu turun tangan, maka yang terjadi adalah hancurlah kerja keras ibu yang menyetrika sampai layaknya mandi sauna. Baju dalam lemari bisa dipastikan rusak tatananya karena salah cara mengambilnya.

Ketika malam menjelang, saat suami dan anak – anak bercengkrama di ruang keluarga. Tugas ibu belum juga selesai, ia masih saja berkutat di dapur untuk mencuci piring bekas makan malam. Satelahnya menunggui anak belajar dan mengerjakan PR. Saat malam menjelang tidurpun otak sang ibu masih berpikir. Apa yang akan ia masak besok pagi? Ada apa saja di kulkas. Kalau ia mau masak ini itu uangnya cukup tidak untuk sebulan. Saat tidurpun istri masih harus berkerja jika suami meminta (hahaha).

Wanita itu multitalenta guys. Mereka bisa jadi apa saja dalam satu waktu. Bisa jadi ibu, istri, koki, guru, bendahara, asisten rumah tangga, dan mereka juga bisa jadi detektif dadakan ketika suami macam – macam. Lalu, yang mereka pikir tidak bekerja dimana penglihatanmu, Bang? Itu yang murni ibu rumah tangga, bayangin aja sudah bikin kepala pening khan. Nah buat wanita yang bekerja alias wanita karir tentu saja tugas mereka dobel alias ganda. Boro – boro ada me time kayak postingan di sosial media, itu hanya fiksi bagi kami. Apalagi yang jadi guru, ada saja tugasnya, ya mengurus asset negara, ya laporan bos, ya membuat administrasi, ndereni.

Intinya wanita itu keren. Hargailah kerja keras dan sayangilah mereka. Yang paling penting sayangilah rekening mereka, pasti mereka akan lebih mencintaimu, ndereni.

Yo mulang, yo nulis, yo mencintaimu mbarang, ndereni. Hehehe.

Mohon maaf jika banyak yang kurang berkenan.

Batang, 30 Juanuari 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post