'WHOLE LANGUAGE APPROACH'
WHOLE LANGUAGE
Maryam Damayanti Payapo
Hari ini, mahasiswa PPG Prajab angkatan 2 kelas D
beraktivitas dalam mata kuliah Literasi Dasar.
Kegiatan diawali dengan penampilan kelompok mahasiswa
melakukan seremonial kegiatan awal.
Salam, sapa, dan bertanya kabar disampaikan wakil kelompok
dan dijawab teman semua.
Selanjutnya presensi dan berdoa bersama bermohon kelancaran
dan keberkahan ilmu.
* * *
Kegiatan berlanjut dengan bersama-sama melakukan Tepuk PPK
(religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas).
Disambung dengan sumbang quotes oleh mahasiswa.
Disempurnakan dengan meliterasi atau memaknai quotes
yang ada.
Beberapa mahasiswa menyampaikan pendapatnya.
* * *
Ice Breaking yang dilakukan sukses mencairkan suasana.
Kelas menjadi penuh gelak tawa gembira.
Lalu beralih pada aktivitas kelomok penyaji membacakan nyaring
sebuah cerita anak berjudul Pasukan Nyamuk.
Disusul dengan aktivitas menjelaskan pesan bermakna apa yang
terdapat dalam isi cerita yang baru disimak.
* * *
Selanjutnya, aktivitas pun kukembangkan.
Kuminta kelompok penyaji menayangkan ulang cerita anak dari
halaman pertama.
Kuminta pula mahasiswa mencermati setiap kalimat cerita pada
halaman demi halaman.
Mencoba menemukan kesalahan penulisan kata, kalimat, dan
penggunaan ejaan dan tanda baca.
* * *
Selesailah sudah semua aktivitas seremonial kegiatan awal.
Kulanjutkan dengan mengajak mahasiswa berpikir tentang
salah satu pendekatan dalam pembelajaran bahasa,
yaitu whole language approach.
Beragam pemahaman mereka tentang istilah ini.
Untuk itu, perlu diluruskan.
* * *
Melalui pendemonstrasian dan penjelasan yang kusampaikan.
Mahasiswa dapat memahami bahwa belajar bahasa itu tidak dapat
dilakukan per aspek atau per keterampilan.
Melainkan terintegrasi secara terhubung antarsemua aspek atau
antarsemua keterampilan.
Menyatu dengan cantiknya dan bermakna.
* * *
Saat penyaji membacakan nyaring cerita anak berarti teman
yang lain sedang melakukan aktivitas menyimak.
Saat penyaji meminta teman yang lain memberikan
tanggapan terhadap tokoh cerita, maka teman yang
memberikan tanggapan sedang melakukan aktivitas
berbicara.
Saat penyaji meminta teman yang lain menuliskan semua pesan
moral yang berhasil dipetik dari cerita, maka teman yang
lain melakukan aktivitas menulis.
Jika pengajar meminta mahasiswa melakukan pembetulan
kata dan kalimat yang tidak baku atau tidak efektif, berarti
pengajar memfasilitasi mahasiswa untuk belajar tentang
aspek kebahasaan, yaitu kosa kata dan struktur kalimat.
* * *
Begitulah kawans, tentang whole language.
Bahasa dipelajari bukan sebagai bagian demi bagian.
Melainkan terhubung antaraspek dan antarketerampilannya.
Sehingga dalam satu kali pembelajaran, ada sekian banyak
pemahaman dan keterampilan siswa yang dapat dilatihkan
dan dikembangkan.
* * *
Wahai diri dan rekan sejawat.
Jangan pernah lelah menggali kreativitasmu.
Melaksanakan pembelajaran bahasa dan berbahasa
dengan bermakna..
Karena akan ada banyak manfaat yang dapat siswa kita
rasakan dan alami.
* * -- -- * * * -- -- * *
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar