Day 115

Kejadiannya beberapa tahun yang lalu. Pas bulan ini yaitu bulan April menjelang Ujian Nasional.

Malam itu tengan tidur.

Kriiiiinnng! Kriiiiinnng! Kriiiiiinnngg!

Ponselku berbunyi. Ada panggilan masuk. Nyawaku belum kumpul, sehingga bukannya menjawab panggilan malah ponsel kumatikan.

‘Astaghfirullah!” baru aku sadar!

Kunyalakan lagi ponselku. Ada panggilan tak terjawab, kepala Madrasah Negeri tapi dari madrasah lain. Kulihat jam dinding pukul 03.30 dini hari.

“Ada apa ya?” batinku, tapi rasa penasaran terus mengikuti pikiranku. Bismillah, akhirnya kutelpon balik.

“Assalamu’alaikum !” ujarku

“Wa’alaikumsalam. Halo ini siapa?” terdengar suara perempuan. Ah aku hapal itu suara istrinya,

“Maaf, Bu. Tadi Suami Ibu telepon saya. Saya juga kaget. Tapi karena gugup, saya salah memencet, ponselnya langsung mati. Saya pikir di jam segini Suami Ibu telepon pasti ada hal penting, maka saya telepon balik, Bu. Maaf ya?” uraiku dengan hati yang tidak karuan.

“Suami saya lagi tidur tuh, Bu. Ya sudah besok pagi kita ketemu!” jelas istri pak kepala madrasah, membuatku lega.

Esoknya sesuai perjanjian kami ketemuan, ia menunjukkan ponsel suaminya. Tak ada panggilan keluar ke ponselku. Hal yang sama aku lakukan. Ponsel kutunjukkan pada beliau, ada panggilan tak terjawab….dari suaminya. Kerjaan siapa dong?

“Hahaha!” tiba-tiba istri pak kepala madrasah tertawa terbahak-bahak.

“Jangan kaget, Bu. Hal ini sudah sering terjadi di tempat suami saya kerja. Ibu baru sekali diganggu. Teman-teman Bapaknya sudah sering diganggu. Ada suami istri tinggalnya berjauhan. Coba bayangkan bagaimana seorang istri nggak sewot ketika telpon suaminya yang menerima perempuan. Padahal suaminya masih di sekolah dan ponsel disimpan di laci meja.” Urai ibu kepala madrasah.

“Gaul juga ya Bu, makhluk halusnya!” ujarku sambil manggut-manggut. Kenapa aku yang dipilih ya? Padahal kita beda madrasah. Entahlah!

Cilegon, 28 April 2023

#Menulisitusedekah

#Menulisuntukperubahan