Rumah Ketigaku
Tak pernah terlintas sedikit pun
Bahwa madrasah ini adalah rumahku
Sungguh, jika bukan karena kakakku
Tak mungkin namaku terukir di sini
//
Berita tak sedap bersemayam di kepalaki
tentang kementerian ini
Enggan rasanya mengikuti jalur
Biar lah Allah yang mengatur semuanya
//
Dan namaku ada di dalam barisan itu
Dalam kondisi berbadan dua aku ikut prajabatan
Tiga hari kemudian aku pulang
tiga hari kemudian aku melahirkan
//
Anak prabatan itu kini sudah dewasa
Tiga puluh satu tahun sudah berlalu
Dan kini madrasah ini menjadi rumah kedua
Setelah si kukut yang setia menemaniku
//
Terima kasih Ya Rabb
Tak pernah terbayangkan
Tak pernah terlintas
Aku bisa ke Rumah MU
//
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren banget puisi nya
Saya juga tidak bermimpi ber-ktp di Cilegon. Tapi takdir membawaku mengenal Nin yang baik dan menjadi salah satu sorada dekatku. Baarakallah
Mantap puisinya, Bu. Salam sukses selalu