Andai Aku Jadi Engkau Guru

Oleh. Maryono

Dalam senyap yang dalam, ada air mata,

Mengalir perlahan di hati yang terpaut.

Ku tulis puisi ini untukmu, sang guru,

Yang selalu hadir dalam setiap langkahku.

Di ruang kelas, engkau tak hanya pengajar,

Namun penuntun dan inspirasi sejati.

Sabar, bijak, dan pribadi luhur,

Engkau tunjukkan pada kami.

Engkau berbagi pengetahuan dengan cinta,

Membuka pintu dunia lewat kata dan angka.

Mengarahkan kami pada jalan pencerahan,

Menyemai benih mimpi dalam hati yang lapang.

amun ada luka yang tersembunyi dalam senyummu,

Beban yang kau bawa tanpa kami sadari.

Kau terus bertahan, menghadapi tantangan,

Menjadi pelita di tengah gelapnya dunia.

Saat aku tersesat dalam kegelapan,

Kau hadir dengan sabar, memberi harapan.

Engkau percaya padaku lebih dari yang aku rasa,

Menyentuh jiwa dengan kebaikanmu yang tiada terhingga.

Namun kini saat ku melihat ke belakang,

Aku merasakan kesedihan dan penyesalan.

Begitu banyak waktu terbuang begitu saja,

Tak kusadari nilai cinta yang kau berikan.

Maafkanlah, sang guru, jika tak kuungkapkan,

Rasa terima kasihku dengan sepenuh hati.

Engkau adalah pilar di kehidupan kami,

Sosok yang tak akan pernah terlupakan.

Andai aku jadi Engkau,

Diri ini pasti tak akan mampu

Meniru pribadimu yang santun bersahaja

Pribadi yang bijak dan penuh sikap asih.