Mas ' amah

dilahirkan di semarang, 1 Mei 1971, mengajar di SDN Bangetayu Wetan 01 Genuk Semarang Jawa Tengah...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sepenggal Kisah di masa PJJ

Sepenggal Kisah di masa PJJ

Sepenggal kisah di masa PJJ

Oleh : Mas ‘ amah

“Dianggap tidak memaklumi kondisi wali murid itu suatu hal yang menyedihkan.”

Memasuki bulan ke 10 pembelajaran daring atau pembelajaran jarak jauh ( PJJ ), itu adalah masa yang sudah sangat membuat jenuh, baik itu wali murid maupun gurunya. Guru sudah capai dengan jam kerja yang hampir 24 jam, karena hp dibawa kerja orang tua sehingga anak-anak mengerjakannya menunggu orang tua pulang, ditambah respon wali murid yang sudah menurun setiap harinya. Demikian pula wali murid sudah jenuh mendampingi putra-putrinya belajar, di sela-sela kesibukan mencari nafkah dan kesibukan menjadi ibu rumah tangga.Harus menyiapkan kesabaran yang ekstra karena mengajari anak sendiri katanya lebih sulit, apalagi jika yang diajari tidak paham- paham mudah tersulut emosi.

Dikelasku keadaan tidak berbeda dengan yang diatas, walimurid sudah banyak yang jenuh dengan PJJ.Setiap hari yang aktif mengirim tugas hanya sekitar 50 %.Saya berusaha memahami kondisi dari wali murid, saya mulai mengurangi tugas untuk anak-anak ( meskipun setiap harinya tidak pernah banyak dalam memberi tugas, sekitar 5-10 soal ) ,hanya mengirim video pembelajaran untuk menjelaskan materi, dengan maksud mengurangi beban wali murid.

Untuk penilaian harian di setiap akhir sub tema saya harapkan respon aktif dari wali murid. Saya berusaha mempermudah pengerjaaannya dengan membuat soal di google form dan mengirim link nya di wa grup.akan tetapi masih ada wali murid yang tidak memberi respon, ketika memasuki hari ketiga , masih ada yang belum memberi respon saya mencoba memberi batasan waktu pengerjaannya,tetap tidak ada respon untuk wali murid tersebut.saya tidak berusaha menjapri wali murid tersebut karena sudah bosan juga sering melakukannya. Setelah hampir seminggu batasan waktu , wali murid tersebut japri wa menyampaikan segudang alasan dan menganggap saya tidak memaklumi kondisinya. Aduh, sedih dikatakan seperti itu, saya diamkan beberapa saat. Setelah berusaha berlapang dada saya beri penjelasan bahwa saya sudah berusaha memahami kondisi wali murid, untuk penilaian harian memang diharapkan respon segera karena untuk persiapan E Raport.Tahun ini kita pertama kalinya menggunakan E raport yang masih sulit dan banyak revisi sehingga perlu tenaga ekstra dalam pengerjaannya.Saya juga mohon maaf jika dianggap kurang memahami kondisi wali murid.

Alhamdulillah dengan berlapang dada, kami saling memaafkan. Kami menyadari ini semua karena sudah jenuh dan capai menghadapi PJJ.Kami berharap semoga di semerter 2 nanti, Virus corona berlalu dari negeri tercinta dan pembelajaran bisa tatap muka kembali.Semoga Allah Swt meridloi harapan kami. Amiin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post