Mashudi

Mashudi Lahir di Banyuwangi pada 25 Maret 1972 Saat ini berprofesi sebagai KS di SMP Negeri 1 Muncar. Menjadi guru adalah pangggilan jiwa karena kata orang b...

Selengkapnya
Navigasi Web
Lagu dan Kenangan
Waktu iru....

Lagu dan Kenangan

(Narasi awal)

Sudah lama ingin saya ceritakan pengalaman ini, tapi saya tidak tahu mesti kemana saya bercerita.

Begitu dengar di radio MC FM ada acara Lagu Kenangan (LaKen), saya langsung mencurahkan pengalaman saya ini dengn penuh harap semoga berkenan untuk dibacakan.

(Isi cerita)

Waktu itu, saya masih ingat betul, pukul 26.10 menit, 22 tahun lalu, sepulang jalan-jalan dari Watu Dodol. Watu Dofol belum disebut GWD dan belum secantik sekarang. Masih asli alami dan agak kotor.

Kami berempat, aku dan dia (tak ingin kusebut lagi namanya) berboncengan. Sementara Revi dan Bahar juga berboncengan. Kami berangkat dgn santai sambil sesekali bersenda gurau di jalanan yang terkadang sepi. Namun, ketika pulang, suasana itu sdh tidak ada lagi. Motor kami sudah tidak lagi beriringan. Revi dan Bahar sdh jauh meninggalkan kami.

"Kita berhenti dulu!' Tiba-tiba dia menghentikan mendadak motornya tepat di bawah pohon rindang. Saya mendongak, awan begitu pekat. Semula saya pikir dia mengajakku berteduh karena hujan mulai turun.

"Kamu harus jelaskan. Siapa dia?" dengan nada keras seperti suara motornya dia menginterogasiku. Aku diam saja. Berapa kali sdh kujelaskan tadi ketika di pantai. Mash juga tdk percaya. Aku hanya diam sambil sesekali kuseka pipiku yg terasa hangat oleh air mata.

"Kamu tdk bisa hanya diam. Berapa waktu sdh kukorbankan, berapa pikiran sdh kucurahkan....? " kalimatnya terputus. Mungkin dia mau menanyakan juga: berapa pula uang yg sdh kuberikan untuk biaya jalan-jalan kita? Namun, kalimat itu tertahan.... Tampak dia mengepalkan telapak tanganya. Aku mash diam: menahan tangis.

Saat kami akhirnya sama-sama terdiam, tiba-tiba sebuah mobil berhenti di samping motor dia. Ketika pintu mobil terbuka, sayup-sayup terdengar lagu dari dalam mobil kurang lebih syairnya begini:

Cinta 'kan membawamu, kembali di sini

Menuai rindu, basuh perih.... Bawa serta dirimu... Dirimu yg dulu...dst.

Tanpa berkata-kata lagi, dia meraih tanganku dan. Mengarahkannya untuk segera naik motor. Kami pun melanjutkan perjalanan. Di perempatan Karangente, dia menghentikan lagi laju motornya.

"Kamu turun di sini, sebentar lagi ada bus yg lewat!" tanpa menunggu reaksiku, dia sdh lepas dari pandanganku.

Aku mash tak habis pikir, apa yg ada di benaknya sehingga dia tega menelantarkanku di sini. Aku berusaha memahaminya: sulit. Dia yg dulu begitu perhatian dan sayang padaku, bisa setega ini meninggalkan aku sendiri di tempat yg mash sekitar 30 km dari rumahku.

Waktu berlalu, hampir tiga minggu aku tdk pedulikan dia lagi. Sampai suatu ketika aku lihat dia di taman yang dulu biasa kami janjian bertemu. Ternyata dia sdg menunggu seseorang. Ya Allah.... Demi Allah aku terkejut... Yang dia tunggu ternyata adalah Binti, teman karibku yang selama ini sering kesana kemari bersamaku.

Esok harinya aku dapat kabar.

"Hah, kamu baru tahu kalau dia pacar Binti?" kata Uni sambil memegang dan menggoyang-goyangkan bahuku. Tampak sekali dia tdk percaya dan berusaha meraih kesadaranku.... Aku semakin lemas.

"Sdh hampir empat bulan, Noonnn... April, ketika kita latihan baca puisi itu, saya sdh tahu kalau dia jalan bareng. Saya kira kamu memang sdh putus dengannya krn sering kulihat kamu cuekin dia." jelas Uni panjang lebar.

Ya Allah... kenapa aku begitu abai padanya waktu itu sehingga dia cari perhatian di tempat lain? TIDAK! Itu alasan dia untuk meninggalkan aku. Fillingku mash kuat spt itu....sampai sekarang. **

Ah... Entahlah, tapi terima kasih sdh mau membacakan ceritaku ini.... Ploooonggg rasanya setelah sekian lama kupendam cerita ini. Jangan luupa puterin lagu itu tadi ya... Dewa 19, Cintakan Membawamu Kembali...

Meski sakit, aku ingin sekali lagi mendengar lagu itu sambil mengingat kembali masa lalu agar tidak terulang lagi. Terima kasih. Adioz...!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Jadi ingat masa SMA Pak. Sip cerita sangat menghibur.

07 Apr
Balas

He he....eeneng kalau ada yg ngintip...trims, Bunda diapresasi

07 Apr



search

New Post