TUNAIKAN RINDUMU
Di jelang akhir sesi ini
ada yang mulai bertumbuh
di ladang kiri dada kita: rindu
Dan, bila itu rindu jangan diucap
dia bukan rangkaian kata-kata: tunaikan!
Rindu itu gelombang ketika laut pasang
menerjang dan menghanyutkan
Rindu pula api
panas dan meluluhkan
Jangan ditahan
Rindu itu ingin bertemu: tunaikan!
Dia bukan lagi janji: tunaikan!
Bila rindumu rinduku mekar nanti
jaga kelopak dan sarinya
hingga angin hantarkan wanginya
ke haribaan Bunda dan Handa
Kelak kita petik bersama
Bunga rindu yang tlah semerbak
di ujung pandang: kota Daeng (andai saja)
#GuruPenggerak
#PengajarPraktik
#PembelajaranYangMemerdekakan
#PelajarPancasila
#SalutFasilitator_IN
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sabar pak, saya juga kecewa tidak jadi Luring, apalah daya ada PPKM
Kota Daeng miss you. Sweet poem. Salam sukses.
Yap, ternyata daring lagi, Bunda...gagal dech untuk saat ini.