Maskurdi

Maskurdi lahir di Kampung Nelayan Paseser Jumiang Desa Tanjung Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan pada 1972. Menempuh pendidikan formal secara nurmal. Seles...

Selengkapnya
Navigasi Web
SELAMAT JALAN DUO SAHABAT
Duo sahabat PC Pergunu Pamekasan

SELAMAT JALAN DUO SAHABAT

Belum kering airmata ketua PC Pergunu Pamekasan, Nur Kholis, karena kesedihan kehilangan bendaharanya, Ahmadi, dua minggu yang lalu. Kini dia kembali dilanda kesedihan itu karena harus kehilangan sekretarisnya, Ahmad Hadi Rafi’e.

“Saya merasa sangat sedih. Baru dua minggu bendahara saya meninggal, sekarang sekretaris saya menyusul”, ujarnya.

Bukan hanya ketua Pergunu saja yang sedih melainkan semua pengurus dan anggota PC Pergunu Pamekasan juga merasa kehilangan mereka berdua. “Duo sahabat” ini sangat supel dalam pergaulan. Mereka tidak hanya dikenal sebagai sosok yang sangat aktif di organisasi Pergunu tetapi mereka juga dikenang sebagai orang orang yang sangat baik. Bahkan mereka juga dikenal sebagai orang-orang yang dipercaya oleh pengasuh pondok pesantren yang ada di Pamekasan. Ustad Ahmadi mengajar dan sekaligus pengurus di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Kebun Baru yang diasuh oleh KH Misbahul Munir Asy’ari LC, wakil rois PCNU Pamekasan. Sedangkan Ustad Ahmad (panggilan Ahmad Hadi Rafi’e) mengajar sekaligus pengurus di Pondok Pesantren Bustanul Ulum Sumber Anom yang diasuh oleh KH Taufik Hasyim, M.Pd.I, ketua PCNU Pamekasan. Mereka memang alumni dari masing-masing pondok pesantren dimana keduanya mengabdi tersebut.

Selama menjadi santri Miftahul, Ahmadi remaja dikenal sebagai santri yang pendiam. Jarang sekali dia terlihat berbicara kecuali kalau sedang dibutuhkan. Sifat dan sikapnya memang penyabar sejak masih santri. Tak ayal jika kemudian saat dia aktif di Pergunu Pamekasan, penampilannya sangat tenang dan sabar. Selalu terlihat senyum menyungging di bibirnya setiap kali dia akan memulai berbicara. Inilah kesan yang membekas dalam kenangan teman-temannya di Pergunu Pamekasan.

Sedangkan Ahmad remaja, ketika menjadi santri di Miftahul ulum dikenal sebagai santri yang suka bercanda. Seakan tidak ada persoalan yang serius bagi dirinya. Hingga dia menjadi sekretaris di PC Pergunu Pamekasan kebiasaan bercandanya itu terus terbawa.

“Tidak ada suasana sepi jika ada dia”, kata Abdus Salam, salah satu anggota Pergunu Pamekasan.

Kalimat yang sering dia ucapkan dalam candaannya masih terngiang hingga kini di telinga teman-temannya. “Pa tennang….Bedeh Allah” (Tenang saja….Ada Allah).

Dua orang ini sangat kompak dalam menjalankan tugasnya sebagai bendahara dan sekretaris di PC Pergunu Pamekasan. Walaupun mereka tampil dengan karakter yang berbeda, keduanya sering sekali bersama dalam satu perjalanan dan kegiatan seperti yang ada dalam foto di atas. Bukan saja karena berada dalam satu organisasi yang sama, tetapi juga karena kesadaran mereka untuk senantiasa mengedepankan persamaan bukan perbedaan. Bahwa manusia berawal dan akan berakhir pada satu dzat yang sama yakni ke hadirat Allah Azza Wa Jalla. Semoga keduanya kini selamat berada di sisiNya. Amin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Innalilahi wa innailaihi rojiun

08 Jun
Balas

Terima kasih admin telah menhijinkan tulisan ini tayang

08 Jun
Balas



search

New Post