Masni,S.Pd

Masni Guru MAN KOta Pariaman...

Selengkapnya
Navigasi Web

KPPL kemenag Kota Pariaman

I am sorry, I am late

"Itu saja tidak bisa?" Apa gunanya kita kuliah selama ini?...berbagai metode yang kita dapat dibangku kuliah untuk menghadapi anak didik kita, berbagai teori yang ada pada ilmu mendidik. Tinggal bapak ibu memilih mana yang cocok dengan jenis anak didik bapak ibu", seorang kepala sekolah memberi pengarahan di depan ratusan guru pada sebuah acara pelatihan.

"Jangan sekali kali kita menjujge siswa yang bodoh, salah, pemalas",katanya berapi api.

Buk Amina adalah salah seorang peserta pada pelatihan itu. Dia mendengar sambil tersenyum sinis," Ya... siswa tak pernah salah", gumamnya dengan dongkol.

"Ehhh...apa itu buk?", buk Ema yang duduk di sampingnya bertanya sambil tersenyum. Ibu ini paham sekali apa yang dimaksud oleh Buk Amina. Buk Amina hanya mengangkat bahu sambil berkata,"

entah lahhh...."

"Yaaa...itulah ibuk, kita harus menjadi guru yang bersedia disalahkan kalau siswanya malas, nilai rapor rendah atau siswa suka bolos, siswa tetap tidak pernah salah, ha..ha”, Buk Amina dan Buk Ema tertawa serempak.

Buk Ema fokus kembali mendengar pengarahan kepala sekolah itu, tetapi ibuk Amina melamun.

"Permisi Buk",seorang siswa baru datang.

"Sorry, in english.....you go out, please", kata buk Amina. Buk Amina selalu membuat pembiasaan kepada siswanya. Apabila siswa telat, permisi masuk atau permisi keluar, buk Amina mewajibkan berbahasa Inggris karena dia mengampu pelajaran bahasa Inggris.

“aduh wan…. Telat lagi kamu, mengapa telat? Why are you late?”, Buk Amina memancing wawan untuk berbahasa inggris . “I am late because I am Over sleep”, jawab Wawan seenaknya dan tanpa merasa bersalah.

Wawan adalah seorang siswa yang namanya masuk kelas itu selalu terlambat. Masuk jam pertama telat alasan tertidur. Masuk jam kedua juga terlambat, alasan pergi ke toilet sakit perut. Masuk setelah insoma juga terlambat alasan makan, lama dapat makanannya.

“Wan besok kalau kamu terlambat, duduknya di depan pintu ini lagi ya”, kata buk Amina. “Aturlah waktu kamu itu Wan, jam berapa pergi tidur, jam berapa main”.

“ Iya Buk”, jawab Wawan dan langsung lari ke tempat duduknya.

Buk Amina melanjutkan pelajaran. Memberi pengarahan sambil memberi pertanyaan kepada siswa. Masing masing siswa sangat aktif sekali kalau belajar dengan buk Amina. Bertanya, menjawab, memberi pendapat, para siswa berpacu mengggunakan bahasa inggris simple sebisa mereka. Mata Buk Amina memandang kearah Wawan.

“Astaghfirullah Wawan…Ada apa ini wan?”, jam berapa kamu tidur semalam Wawan?”, beretubi tubi pertanyaan Buk Amina Ke Wawan. “Apa salah Ibuk Wan?”...”Sepert ini ibu mengajar kamu masih mengantuk?”, kawan kamu semuanya aktif kamu malah tidur”. Kalau lunaklah gigi Ibu mungkin udah pecah gigi ibu Wan melihat kamu”, Ibuk Amina mencoba melucu supaya anak dididknya ini bisa agak fresh dan hilang kantuknya.

“Kemana Semalam?”, tanya Ibuk Amina

“ Main”, jawab Wawan dengan santai.

“ Dengan siapa Di rumah?”, Buk Amina penasaran

“Sendiri”, jawab wawan dengan simpel.

Buk Amina melongo. Pantasan anaknya begini, tidak ada yang mengawasi. Buk Amina tambah penasaran dengan anak ini.

“Orang tuamu mana?”. Tanya Buk Amina lagi.

“Saya sendiri buk, tanpa orang tua. Ayah bekerja di luar kota, Ibu dinas malam di Rumah sakit, Orang tua saya sibuk”. Ahhh… sudah lah buk, ibuk janganlah kayak polisi gitu”, jawab Wawan merasa kesal.

“Wawan… Wawan… ibu bertanya itu karena sayang”, bukan maksud ibu menyelidiki kamu”. Buk Amina menarik nafas panjang dan menepuk lembut bahu Wawan. “Belajar yang rajin ya wan”. Pelajaran dilanjutkan lagi.

“Plaak”, seseorang menepuk bahu Buk Amina.

“Mengapa melamun Buk?”,Sudah selesai”, istirahat yuk”, ajak Ibuk Ema

Buk Amina gelagapan,dan tersenyum sambil bersenandung,” entah siapa yang salaaaah….naa..na..na…”. kedunya pergi menuju cofee break.

*******

Istirahat untuk shalat dan makan sudah tiba, jam 12 siang sekarang.

“ Oke everybody you may go out for taking a rest. Don’t forget to do Zuhur praying in our mosque, see you next time, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh”,Buk Amina menutup pelajarannya.

“ Waalaikumussalam warah matullahi wabarakatuh,Ok Miss Amina”, jawab siswa dengan serempak.

Adzan Zuhur mulai berkumandang dari mesjid jabbal Ilmi dilingkungan Madrasah. Semua warga madrasah telah mulai berkumpul untuk melaksanakan shalat Zuhur berjamaah. Setelah Shalat para siswa akan menemui wali kelas masing masing. Mereka mengambil absen bukti bahwa mereka sudah melaksanakan Shalat zuhur berjemaah. Maklumlah masih proses pendidikan pembiasaan dalam diri siswa untuk menjadi kebiasaan bagi mereka untuk shalat tepat waktu, makanya pihak sekolah selalu mengabsen siswanya untuk shalat. Mudahan mudahan shalat anak anak ini bukan karena absen tapi karena Allah.

“Buk! tadi Wawan ada masuk dalam kelas ibuk belajar?”, tanya Buk Yana wali kelas Wawan.

“Ada, Dia telat masuk sama ibuk tadi ,ada apa?”.Buk Amina balik bertanya.

“Tidak ada dia sekarang buk, bagaimanalah anak ini?”, sudah berkali kali dia dipanggil, dinasehati, dihukum, tapi tidak ada jera jeranya”, Buk Yana mengomel tidak ada batasnya. “Maunya saya pulangkan saja dia kepada orang tuanya”. Kata buk Yana dengan kesal.

“Itu adanya dalam lagu, Buk Yana “, kata buk Amina bergurau.

“Apalah yang salah sama anak ini?”, Kata buk Yana dengan kesal.

“Sabar buk Yana, keluarkan semua senjata metode dan teori teori yang buk Yana dapat di kampus dulu untuk memerangi wawan,” kata Buk Amina sambil tertawa.

Semua guru sudah paham dengan keadaan dan kelakuan Wawan juga ikut tertawa.

“ Senjataku sudah habis”, kata buk Yana.

“Biarkan alam dan keadaan yang membuat Anak sayang ibuk Yana itu untuk menjadi lebih baik, we can not blame our students”, celetuk seorang bapak guru.

“ Let’s blame ourself”, pusiiiiing deh…Semoga Wawan dan Wiwin lainya mendapat perhatian dari semua pihak, orang tua,guru dan lingkungan sekitar dan tidak mengalami kasus seperti si Wawan ini.

“Semoga Wawan tetap sukses di masa depannya, Amin”, wali kelasnya berdoa dengan pasrah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cerita yg menarik

09 Oct
Balas

Thanks ibu

04 Mar
Balas



search

New Post