Plak…plak…plak…,”bunyi kertas yang ku kipaskan kewajahku untuk menyejukkan yang berkeringat akibat suhu udara yang begitu panas hari ini. Ruangan ujian yang juga di sudut sekolah juga membuat udara dalam ruangan panas dan gerah.

Suasana mengawas ujian di siang hari ini memang terasa agak membosankan. Duduk termenung mengawas siswa mengerjakan ujiannya.

Geschool, begitu namanya. Siswa ujian tidak menulis tetapi hanya pencet pencet tombol gawai mereka saja. Dari depan kelihatan mereka memang tekun menjawab soal. Tapi pengawas harus hati hati karena sebahagian siswa sudah sangat piawai dengan memakai gawai mereka. Mereka bisa saja mengecoh kita dengan memakai applikasi 2 layar.jadi sangat mudah bagi mereka “mencenek”.

Sepandai pandainya seorang siswa, kita sebagai seorang guru harus lebih lihai lagi menakali mereka untuk tidak berbuat curang alias mencenek. Lihat gelagat mereka, cara menulis mereka, atau cara mereka memegang gawainya, lihat jari mereka, cara duduk juga bisa dilihat. Semuanya akan menggambarkan cara ujiannya, apakah betul dikerjakan sesuai dengan kemampuan atau memang mencenek alias mencontek.

Mencenek adalah meniru, atau mencontek saat ujian. Meniru atau mencontek itu bisa dilakukan meniru punya kawan, melihat buku sembunyi sembunyi, melihat google atau sumber lainnya.

Menurut penulis ujian dengan Geschool ini, banyak memberikan peluang bagi siswa peserta ujian untuk mencenek dan sulit diidentifikasi saat mereka bekerja. Selain itu keterampilan siswa untuk menulis juga akan berkurang karena mereka hanya menekan tombol hand phonenya saja. Tidak heran kalau sekarang banyak kita lihat tulisan tangan siswa banyak yang jelek dan susah dibaca.

Let's make our students answer their exam honestly.

Apa pendapat pembaca?