Mas Padil

Guru Fisika di SMA Terpadu Al-Qudwah, Lebak, Banten....

Selengkapnya
Navigasi Web

Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Tiger Parenting, Elephant Parenting, dan Helicopter Pare

Dalam mendidik anak orang tua harus senantiasa belajar memperbarui ilmu yang didapatkan. Untuk mendampingi anak terus tumbuh besar tidak cukup hanya mengandalkan sabar. Harus ada ilmu yang tepat. Ilmu parenting itu tidak diwariskan. Penanganan anak tempo doeloe bisa saja berbeda dengan anak zaman now.

Secara umum ada dua kutub teori metode parenting yaitu pengasuhan timur dan barat.

Terdapat tiga model pengasuhan macan (tiger parenting), gajah (elephant parenting), helicopter (helicopter parenting). Yuk ketahui satu persatu

Pola Pengasuhan Helicopter Parenting

Pernah mendapati anak-anak yang dengan lantang menjawab apa cita-citanya? Ada yang jadi pejabat, dokter, PNS, atau lainnya. Namun, setelah ditanya, sebetulnya cita-citanya itu merupakan cita-cita orangtuanya. Pengasuhan seperti ini merupakan pendekatan model helikopter.

Orangtua yang terlalu mendominasi kehidupan anaknya tentu akan berdampak buruk pada kehidupan anak itu sendiri. Awalnya orangtua makin berpikir ini adalah hal yang terbaik untuk anaknya. Menganggap yang dilakukannya hanya untuk memastikan anaknya aman dan bahagia.

Berikut ini kekurangan dari pola asuh helicopter parenting:

Pertama, anak kurang percaya diri. Hal ini karena tidak pernah belajar untuk menentukan pilihannya sendiri. Anak jadi tergantung pada orang tuanya anak menjadi kurang percaya diri dalam mengambil keputusan

Kedua, kurang terampil. Anak yang terbiasa dibereskan mainannya, diikatkan tali sepatunya, atau diantar ke sekolah yang sebenarnya dia mampu melakukannya sendiri akan tumbuh menjadi anak yang kurang terampil dan sedikit manja.

Ketiga, tidak mampu menghadapi masalah. Ya karena selama ini semua kekurangan dan kesalahannya selalu dibereskan orangtua. Anak menjadi kurang siap menghadapi masalah dia akan cenderung mudah menyerah pada masalah.

Pola Pengasuhan Tiger Parenting

Tiger parenting ini mengambil istilah dari tiger mother yang diperkenalkan oleh Amy Chua. Tiger mother ini menganggap bahwa mengajarkan kekuatan, determinasi dengan menerapkan aturan yang cukup ketat dan keras pada anak-anaknya akan membuat mereka tumbuh dengan memiliki daya saing yang berguna untuk masa depan.

Tiger mother meyakini bahwa anak-anak perlu dilatih bekerja keras dan disiplin sejak dini agar kebiasaan tersebut terbentuk saat mereka dewasa. Seringkali kerja keras dan disiplin yang diterapkan dalam tiger parenting lebih berpusat pada pendidikan sehingga tidak jarang ditemui anak-anak dengan pola asuh ini memiliki jadwal belajar yang sangat padat di luar sekolah. Mereka harus belajar berbagai keterampilan akademik serta harus berhasil mendapat nilai diatas rata-rata untuk sebuah hal yang dipelajari.

Namun bukan berarti merupakan pola asuh otoriter pada anak. Mereka hanya mengirimkan anak-anaknya mempelajari berbagai macam keterampilan atau mengejar nilai akademik berbasis sekolah.

Tapi mereka juga turut terlibat dalam segala kegiatan tersebut bahkan para taiger mothers ini tidak segan untuk mempelajari keterampilan tersebut bersama anaknya.

Pola Pengasuhan Elephant Parenting

Pola pengasuhan ini meniru cara gajah mengasuh anaknya. Ibu gajah berperan dalam mengasuh, menjaga, dan mendidik anak-anaknya. Para ibu gajah melatih anak-anak mereka berjalan, menolong saat terjatuh, atau tercebur dalam lumpur.

Menjemput mereka saat tersesat, memandikan dengan belalainya yang panjang, juga menggandeng anak-anak kecil dengan ekornya. Bahkan para ibu gajah sudah dipastikan akan mengorbankan nyawanya untuk menyelamatkan anak-anak yang diburu predator atau ancaman lainnya.

Jika dikorelasikan dengan pada manusia, mengasuh anak layaknya ibu gajah ini memberikan kesempatan pada anak untuk menikmati masa kecilnya dengan bahagia. Karena itu, pada pola pengasuhan ini tidak ada tuntutan pada anak untuk menjadi dewasa sebelum waktunya. Orangtua akan selalu ada dan menolong anaknya selama mereka ada di sampingnya.

Namun bagi sebagian orang, elephant parenting ini sama dengan pola asuh yang cenderung permisif. Karena prinsipnya orangtua akan sering berada di dekat anak sehingga anak akan bergantung pada orang tuanya. Sulit untuk anak menjadi mandiri.

Secara ringkas mengasuh anak seperti Ibu gajah berarti selalu berada di dekat anak di berbagai situasi peduli tidak hanya peduli pada anaknya sendiri tetapi juga pada anak-anak lain di lingkungannya gambar anak-anak contoh berbagai hal yang membuatnya bahagia.

Nah, seperti apakah pola pengasuhan Anda? Pastinya bermacam-macam teori parenting. Ingat ya, tidak ada model pengasuhan terbaik yang bisa diterapkan pada setiap kultur masyarakat. Yang ada adalah model pengasuhan yang paling tepat dilakukan berdasarkan faktor eksternal yaitu faktor lingkungan pula.

Tidak ada satupun cara yang pantas untuk menjadi orangtua yang baik setiap situasi itu unik setiap orang tua memiliki tantangan yang berbeda dan keterampilan serta kemampuan yang berbeda dengan anak-anak yang berbeda pula

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post