#TantanganGurusiana

Kultum menjadi kesempatan siswa untuk melatih percaya diri berbicara di depan publik.

Sejak awal berdiri, sekolah kami sudah punya program kultum. Program yang dijalankan pada awalnya dilakukan di waktu Zuhur dan Ashar. Namun seiring waktu diubah menjadi hanya bakda Zuhur.

Sebuah pembiasan yang baik di sekolah kami. Sebab tidak semua orang yang bisa punya kemampuan bicara yang hebat. Bicara di sini yang saya maksud tentu bicara yang baik, terstruktur, dan enak didengar.

Sebab banyak orang yang lancar bicara tapi tidak terarah, ngalor ngidul, atau kurang bermanfaat isinya.

Di usia anak sekolah, usaha pembiasan ini sangat efektif. Kita tentu tahu, usia mereka merupakan puncak kreativitas seseorang. Orang bilang, energinya sedang berada di puncak.

Ungkapan ini benar adanya. Sebab prestasi seseorang juga sering terjadi pada usia muda. Seperti seseorang yang pintar sepakbola. Biasanya puncak permainannya ada saat usia muda.

Bukan tidak ada koreksi, pelaksanaan kultum di sekolah kami juga ada koreksi. Salah satunya adalah keseriusan siswa dalam menjalankan tugas kultumnya.

Beberapa siswa terkesan asal dalam kultum. Sedianya tujuh menit, kultum kan kuliah tujuh menit, eh ternyata hanya tiga atau empat menit.

Atau materinya yang kurang terarah. Sekilas memang begitu. Namun jika dipikir lagi, eh wajar deh seusianya, dengan kondisi seperti itu.

Usia mereka memang sedang dalam masa pembelajaran. Salah pun merupakan pembelajaran. Bisa menjadi sarana latihan untuk meningkatkan kemampuan diri. Yang penting adalah tidak bosan berprosen.