May Day
Mas Rahman
Tulisan ke 302
*****
Tuhan sudah mengatur rezeki Manusia. Tetapi kita sebagai manusia dituntut untuk bekerja. Pernahkah kita bertanya kepada diri sendiri, Mengapa kita harus memiliki pekerjaan ?.
Pekerja harus siap untuk bangun pagi dari tempat tidur. Dan memilih pergi untuk melakukan rutinitas dengan bekerja. Mulai dari hari Senin sampai hari Sabtu. Untuk pergi kekantor harus melalui jalanan yang macet, melawan ngantuk dan kadang-kadang terlambat sampai di kantor. Walaupun sudah menghabiskan sebagian waktunya untuk bekerja. Tetapi juga harus rela menerima komplain atas pekerjaan. Ini semua dilakukan para pekerja karena merasa pentingnya untuk bekerja.
Setiap orang harus memiliki pekerjaan dengan mempunyai motif dan perspektif yang berbeda-beda. Antara lain untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan keluarga, menambah income, menabung, investasi, meningkatkan produktivitas, interaksi sosial, mencari pengalaman, mengembangkan diri, membangun kemandirian dan ingin mendapat apresiasi.
Para pekerja mempunyai peran yang krusial dalam membangun sebuah Negara. Karena didalam berbagai sektor, pekerja adalah motor penggerak perekonomian masyarakat untuk tumbuh dan berkembang. Tanpa kontribusi para pekerja di kantor, pabrik atau wiraswasta. Maka sebuah Negara akan kesulitan mencapai kemajuan.
Di beberapa Negara termasuk Indonesia, para pekerja sering kali menghadapi tantangan pekerjaan. Seperti upah rendah, kondisi kerja yang tidak aman dan kurangnya perlindungan sosial. Padahal atas kontribusinya, para pekerja sebagai kekuatan utama dalam membangun negara. Yang layak untuk mendapatkan kesejahteraan dan penghargaan yang lebih.
Di era globalisasi, masih terjadi ketidakadilan ekonomi dan sosial. Para pekerja seringkali berada posisi paling lemah untuk memperjuangkan hak-haknya. Seperti upah yang adil, kondisi kerja yang lebih baik, perlindungan kerja yang maksimal dan jaminan sosial yang memadai. Hal ini tidak hanya menyebabkan terjadinya kesenjangan yang jauh antara para pekerja dan pemilik modal. Tetapi juga mengakibatkan konflik antara para pekerja dan pemilik modal. Karena para pekerja terus berjuang melawan ekploitasi, ketidaksetaraan dan ketidakadilan. Untuk mencapai keadilan ekonomi dan sosial, terutama para buruh.
Setiap tanggal 1 Mei, para Buruh atau Pekerja di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Memperingati Hari Buruh Internasional ( May Day ). Momentum ini menjadi peringatan Internasional untuk menghormati perjuangan Para Buruh atau Pekerja mendapatkan hak dan kesejahteraan. Para Buruh dan Pekerja merayakannya dengan long march, unjuk rasa dan orasi-orasi. Yang bertujuan agar Pemerintah dan Pengusaha selalu memperhatikan nasib dan kesejahteraan para Buruh atau Pekerja.
Kita semua adalah buruh. Buruh bagi negara, buruh bagi keluarga dan buruh bagi masa depan. Buruh bukan hanya mereka yang bekerja di pabrik. Tetapi buruh adalah setiap manusia yang menukar waktu dan tenaga demi hidup yang layak.
Sebagian dipaksa lembur demi sesuap nasi. Sebagian menganggur karena mesin menggantikan keterampilannya. Sebagian dipecat karena pabrik berpindah ke negara lain.
Menurut data Time Doctor tahun 2024, upah minimum di Negara-negara Asia Tenggara. Singapura Rp. 102.312.000/bulan, Thailand Rp.42.502.046/bulan, Brunei Darussalam Rp.38.425.727/bulan, Malaysia Rp.22.368.240/bulan, Philipina Rp.22.262.000/bulan, Indonesia Rp.5.070.000/bulan.
Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk melindungi kepentingan buruh atau pekerja. Dengan mengeluarkan regulasi yang menjamin hak buruh, BPJS Ketenagakerjaan dengan manfaat yang melingkupinya. Dan tetap memperhatikan kepentingan pihak Pengusaha. Harapannya dengan diperingati May Day, para buruh atau pekerja terjamin hak dan menjadi lebih sejahtera.
Karena para buruh memiliki peran yang sangat vital dalam memastikan produktivitas dan perkembangan ekonomi. Jika para buruh hidup dalam kondisi yang sejahtera maka akan dapat bekerja. Dengan lebih optimal, berperan lebih besar dalam pembangunan dan berkontribusi lebih maksimal pada kemajuan Negara.
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto Hadiri May Day 2025 . Yang memberi semangat kepada para buruh yang hadir di Monas Jakarta. Dalam pidato politiknya, Prabowo Subianto berjanji akan memenuhi sejumlah tuntutan para buruh. Diantaranya terkait pengesahan Undang-Undang ( UU ) Perlindungan Pekerja Rumah Tangga ( PPRT ), UU perampasan Aset, kesejahteraan buruh, pembentukan Dewan Kesejahteraan Buruh dan Satuan Tugas ( Satgas ) Pemutusan Hubungan Kerja ( Satgas PHK ).
" Saya ingin memberi hadiah kepada kaum buruh pada hari ini, akan membentuk segera Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional ” , kata Prabowo Subianto.
Didalam dunia yang semakin global dan terhubung, para pekerja atau buruh yang tinggal di Kota Pariaman. Antara lain Mak Eje, Mang Alan, Mang Jeko yang memiliki pekerjaan dengan menghasilkan uang. Walaupun pekerjaan seringkali penuh dengan tekanan, rutinitas yang monoton, membosankan. Atau merasa terjebak dalam pekerjaan demi memenuhi kebutuhan hidup. Tetapi mereka melihat pekerjaan dari perspektif agama agar menjadi lebih bermakna. Bahwa pekerjaan bisa menjadi ibadah jika dilakukan dilandasi niat yang benar dengan tujuan yang mulia. Karena mereka melakukan pekerjaan untuk memenuhi tanggung jawab, memberikan manfaat bagi orang lain. Dan menjalani kehidupan sesuai dengan prinsip yang baik, Islam.
Bagi Mak Eje, Mang Alan, Mang Jeko, pekerjaan bukan hanya sekadar aktivitas ekonomi. Tetapi juga cara bagi untuk mengaktualisasikan dirinya. Mereka dalam bekerja bisa mengekspresikan potensi, kreativitas, dan nilai-nilai yang ada dalam dirinya.
Mereka melakukan pekerjaan tidak merasa terjebak dalam rutinitas. Atau sekedar untuk memenuhi kebutuhan hidup. Tetapi memberikan kesempatan kepada mereka tumbuh dan berkembang. Untuk mengaktualisasikan potensi terbaik dirinya. Hal ini membuat mereka sebagai buruh atau pekerja. Yang melakukan pekerjaan dengan sepenuh hati dan merasakan kebahagiaan.
Mari lakukan pekerjaan sehari-hari sebagai ekspresi ibadah.
Salam Literasi Pariaman, 1/5/25.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar