Masraya

Masraya, tergabung dalam Komunitas Guru Penulis Bekasi Raya. Alumni Sastra Jepang Universitas Andalas. Sedang merampungkan sebuah novel remaja, Will be launch s...

Selengkapnya
Navigasi Web
Melatih Soft Skill Untuk Masa Depan
Sudah pernah dimuat di radarbekasi

Melatih Soft Skill Untuk Masa Depan

Soft skill adalah suatu kemampuan, bakat, atau keterampilan yang ada di dalam diri setiap manusia. Soft skill adalah kemampuan yang dilakukan dengan cara non teknis, artinya tidak berbentuk atau tidak kelihatan wujudnya. (Wikipedia)

Jadi, soft skill merupakan kemampuan yang di manfaatkan untuk kepentingan diri sendiri dalam berinteraksi dengan orang lain. Soft skills tidak kasat mata dibandingkan kemampuan teknis, dan untuk memperolehnya tidak serta merta harus mengikuti sebuah kelas pelatihan. Soft skill itu misalnya, dapat mengendalikan emosi dalam diri, dapat menerima nasehat orang lain, mampu memanajemen waktu, dan selalu berpikir positif.

Dengan melihat kondisi anak didik sekarang, soft skill ini terasa sangat perlu untuk di asah kembali. Jika di flasbback, akhir-akhir ini banyak ditemukan kebrutalan anak didik baik terhadap teman, keluarga, guru, bahkan di lingkungan masyarakat. Sikap santun, menghormati, teladan dan takzim seolah menghilang secara perlahan. Ditengah rongrongan kemajuan zaman, kepekaan terhadap nilai-nilai etika seakan ikut tergerus arus.

Ada sebuah noktah kecil yang harus sama-sama kita benahi di dakam diri anak. Sebuah mesin penggerak kepekaan dan kepedulian harus di asah kembali, yaitu soft skill.

Kemunduran cara berfikir terhadap soft skill harus dibenahi dari semua kalangan. Adanya anggapan-anggapan mendidik dengan kasih sayang dan kelembutan yang justru membuat kita terjebak dalam mematikan soft skill anak jika tidak tepat cara menerapkannya. Untuk itu orang tua juga harus diberikan pemahaman karena pendidikan pertama dari seorang anak adalah di rumah. Rumah adalah tempat tumbuh kembang anak dan disanalah banyak terjadi proses pembentukan karakter yang alami. Bentuk pemahaman orangtua adalah dengan mengadakan pelatihan-pelatihan parenting yang diselenggarakann sekolah atau komite.

Sehingga ada sinergi antara sekolah dan orangtua untuk mengasah soft skill anak. Seorang anak akan banyak memperhatikan bagaimana orangtuanya mampu mnegendalikan emosi, menerima nasehat, atau sudut pandangnya terhadap sesuatu. Dengan sendirinya hal itu akan melekat di memorinya dan akan meniru perilaku orangtuanya. Soft skill juga merupakan kepekaan terhadap oranglain. Bagaimana orangtua memberikan keteladanan tentang saling peduli terhadap sesama.

Dengan pembentukan soft skill yang baik di keluarga akan membawa efek positif di sekolah. Terlebih ketika sekolah tempat anak belajar juga memperhatikan aspek soft skill ini. Peran guru akan mudah saat memberikan pijakan-pijakan tentang pengendalian diri dan emosi. Anak didik akan mudah menerima dan memahami, ketika guru memberikan nasehat-nasehat yang baik.

Mereka juga akan mudah mengingat dan melaksanakan nasehat-nasehat yang disampaikan ataupun efektifitas siswa dalam memanfaatkan waktunya di sekolah akan terkondisi. Sehingga program-program sekolah akan berjalan lancer dan sinergi dengan kerjasama orangtua yang baik.

Dengan penanaman soft skill yang baik anak didik akan lebih mudah dikendalikan akhlaknya, sifat-sifat emosional yang selama ini menghantui anak didik akan berkurang, hingga ke jenjang SMA. Soft skill yang tertanam dengan baik tentu akan mengurangi terjadinya tawuran-tawuran antar sekolah. Peserta didik akan lebih mengedepankan akhlak yang baik.

Kemudian ketika menerima nasehat, mereka akan lebih bijaksana menyikapinya. Tidak ada lagi dendam kesumat soerang anak didik terhadap gurunya ketika dinasehati karena soft skill yang telah tertanam sejak dini.

Soft skill anak didik yang terasah akan dirasakan manfaatnya setelah mereka besar. Anak didik akan memiliki kecakapan hidup dalam berinteraksi sosial dengan oranglain dan dalam dunia pekerjaan. Tentu hal ini meningkatkan kualitas SDM.

Di beberapa Negara, porsi untuk peningkatan soft skill telah diatur dalam kurikulum yang jelas, sehingga include dalam pembelajaran. Jadi sekolah tidak hanya untuk mengasah hard skill dalam mempersiapkan mereka menghadapi masadepan, tapi beriringan dengan soft skillnya.

Di Indonesia, realitas penyelenggaraan pendidikan berbasis soft skill belum begitu muncul secara mainstream. Terkecuali beberapa sekolah yang telah tercerahkan dengan pemahaman ini. Meski secara umum kurikulum K-13 telah menyoroti masalah sikap, tapi belum secara utuh dapat diterapkan dalam pembelajaran.

Dibeberapa universitas, sudah berusaha mengasah soft skill mahasiswa dengan memberikan pelatihan ESQ untuk mahasiswa baru sebagai program wajib. Berharap dengan memberikan stimulus, mahasiwa dapat menumbuhkan kepekaannya terhadap kehidupan social, apalgi mahasiswa memang dipersiapkan untuk pengalaman nyata di masyarakat dan di dunia kerja.

Secara keseluruhan, soft skills di dapat melalui pengalaman di sekolah, pengalaman hidup dan masa lalu, atau pengalaman dalam dunia kerja yang tengah dilakoni. Pengalaman tersebut merupakan sebuah pembelajaran sangat berharga sehingga dapat menjalani peran sebagai seorang professional. Profesional yang tidak hanya handal dalam urusan teknis, namun sangat lihai berhubungan dengan orang lain.

#dianggurinsayang #postaja

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wow, paparan keren tentang softskill. Sukses selalu dan barakallahu fiik

11 Feb
Balas

Terimakasih bunda

13 Feb

Mantul. Sangat berkarakter

11 Feb
Balas

Terimakasih bunda

13 Feb

Sinergi ortu dan guru, setuju

11 Feb
Balas

Terimakasih pak

13 Feb

Keren buu....

11 Feb
Balas

Terimakasih bunda

13 Feb

Mantab ulasannya bu..Salam sukses selalu

15 Nov
Balas



search

New Post