Hari ini ku kembali menjalankan aktivitasku seperti biasa, mengajar di kelas IX. Karena akan mendekati Ujian akhir, maka para siswa ku perintahkan untuk menjaawab soal yang sudah aku persiaapkan sebelumnya. Dimana soal itu sebelumnya sudah mereka cari jawabannya dirumah. Kalau tugas rumah aaku masih kuraang yakin semua siswku mengerjakannya. karena kebanyakan dari mereka hanya meniru jawaban dari temannya. Maka aku perintah semua siswaku untuk menjawab kembaali soal dihadapan mereka. Dengan catatan setiap siswa waajib membacaa soal yng ada ditangannya.

Feelingku memang benar, masih ada siswaku yang malas-mlasan untuk membaca soaal, kerjanya hanya tengok kiri dan kanan untuk menerima jawaban dari temannya. Awalnya aku tegur dengan lunak, masih belum ada respon, sampailah kepada teguran yang gk keras. Baarulah dia bergerak untuk membaca. Nampaknya untuk memunculkan kemuan u ntuk membca pada zamaan sekaraang hrus dilakukn dengan pernytaan yang tegas dn dijagain sehinggaa setiap siswa mau untuk membaca.

Dilema guru hari ini. Bagaimana seseorng akan mju klau tidk maau untuk membcaa. Islm memberikan pelajaran pertama kepadaa Nabi Muhmammad SAW dengan perintah untuk membca. Keseringan seseorng membaca membuat seseorang mampu memiliki pengetahuaan yang luas. Ketika seorang guru mampu mengasilkan siswa-siswa yang memeliki pengetahuan yang luas, betapa bahagia dan senangnya. Guru taak pernah mengharapkan balasan kepada siswa yang nanti menjadi orang-orang yaang berpngkat tinggi dan sukses dalam hidup. Seorang guru akan meras senang klau ia menghasilkaan siswa yang bisa mengamalkan ilmu yang dia dapat.

Setiap guru memiliki doa yang terindah untuk siswanya, dimana guru selalu berdo'a kepada Allah, semoga kelaak siswa-siswanya bisaa bermanfaat bagi orang tua, agama dan negara. Kelak akan menjadi pemimpin yang amanah yang selalu memperhatikan kepentingan rakyat.Semoga Allah mengabukan do'a-do'a mulia seorang guru.