Bahagia dan sedih, sebuah rasa yang dihadapi seorang ayah. Selama ini seorang gadis kecil selalu mendapingi dirinya dalam keadan susanh dan senang bersama. Dari balita ayahnya membimbingnya sampai mampu berdikari sendiri. Kesendirian si gadis selalu ditemani ayah.

Usia 4 tahun gadis kecil ditinggal ibunya untuk mengarungi kehidupan dunia yiang kejan.ibunya meninggal karena penyakit yang menyerangnya membawanya untuk menghadap Ilahi Rabbi. Sehingga gadis kecil hanya ditemani ayah untuk menuju kedewasaannya.

Hari ini kebahagian dan kedihan bersarang didada si ayah. Karena ini merupakan detik-detik terakhir si ayah mendampingi gadisnya. Jam 9 nanti si ayah akan mengantarkan anaknya kepada seorang laki-laki yang akan menggantika posisinya.

Waktu yang ditunggu dengan rasa yang nano-nano didada si ayah pun datang. Si ayah duduk mendampingi gadisnya. Disebelahnya ada laki-laki yang akan menghantikan posisi si ayah dengan keluarganya. Didepan mereka duduk seorang penghulu.

Detik pun berlalu. Siayah dipanggil penghulu untuk duduk disampingnya. Kemudian memanggil laki-laki yang akan menjadi pengganti dirinya untuk gadisnya. Penghulu menanyakan para saksi. Setelah semuanya lengkap penghulu memulai acara yang membuat rasa untuk si ayah semakin berkecamuk.

"Sah", kata para saksi. Semua yang hadir disitu beryukur. Setelah kata itu diucapkan para saksi, tugas si ayah sudah perpindak kepada laki-laki yang menjadi suami gadisnya. Tak ada lagi gadis kecil yang selalu merengek dan bermanja di pelukan si ayah. Itu hanya menjadi kenangan terindah untuk siayah, menani kesendiriannya.

Sekarang tugas si ayah telah selesai untuk menjaga si gadis. Si ayah hanya bisa berharap, gadisnya bisa mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat bersama suaminya.