Mentor Baru
Dingin yang mencekam, menusuk tulang.Pagi diguyur hujan. Kulangkahkan kaki untuk menuju tempat tugasku. Walau pagi yang masih kelam. Dengan niat dan iktiar yang baik., ku di antarkan oleh ayah anak-anakku mrenuju travel yang menjemputku menuju tempat tugas. Kebiasaan ini aku lalui setiap senin dan Rabu. Kalau hari senin dan Rabu muncul, kulihat kegelisahan pada gadisku. Apa mau di kata ini memang sudah jalanku
Aku masih mengira Waktu masih menujukkan jam 6 pagi. Ketika aku sampai di dekat travel yang menungguku. karena gelap masih mencekam. Tapi kenyayaannya waktu sudah menunjukkan jam 6.15 Wib. Begitu cepat waktu betlalu, walau kelam masih mencrkam
Dalam perjalananku, ku nikmati kelam yang mencekam dengan berbibcang dengan teman disebalahku, untuk menghabiskan waktu dalan perjalananku, supaya tidak membosankan. Begitu asik kami bercerita, teman diselah kami lagi ikut nombrung dengan cerita kami. Kali ini aku mendapatkan banyak ilmu. Karena teman yang disebelah temanku adalah seorang penulis.
Alhamdulillaah, aku bersyukur, aku dapat mentor baru untuk lebih membuka mental blocku untuk menulis. Aku tetap berusaha untuk bisa menciptakan hasil karyaku yang pertama untuk dilanjutkan dengan karya-karya yang lain. Semoga ini bukan hayalan, ku berharap ini menjadi kenyataan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Aamiin... Sukses selalu ya bu...
Makasih buk Linda supportnya...