Masruchi Adyningsih

Saya terlahir di Surabaya, menjadi Sarjana Bahasa dan Sastra Jawa ketika Unesa masih bernama IKIP Negeri Surabaya. Mengajar di SMPN 1 Ngoro Mojokerto...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sedulur Papat  Lima Pancer

Sedulur Papat Lima Pancer

#Tagur hari ke-237

Oleh: Masruchi Adyningsih

Manusia jawa mengenal adanya sedulur (saudara) takkasat mata dalam kehidupannya. Ketika manusia lahir di Jawa juga mengenal yang di sebut kakang kawah lan adhi ari-ari. Sebelum sang jabang bayi lahir maka akan ditandai dengan pecahnya air ketuban, dalam pandhangan jawa dinamakan kakang kawah. Sebutan kakang (kakak) karena keluarnya mendahului sang bayi. Sedangkan adhi ari-ari, karena sang Ari-ari (plasenta) keluar belakangan setelah bayi.

Keduanya oleh orang jawa jaman dahulu disebut saudara yang akan mengapit kehidupan sang bayi hingga dewasa bahkan hingga dirinya Kembali pada Sang Maha Kuasa. Kedua saudara ini bisa diberdayakan, dalam kehidupan sang bayi tentunya dengan laku-laku khusus. Yang selanjutnya keduanya bisa juga disebut “ NURANI dan NALURI”. Bahkan kalimat yang lebih tinggi untuk tingkatan ningrat adalah kakang pembarep dan adhi wuragil. Sebutan yang lebih tinggi (untuk raja) menyebutnya kakang kencana dan adhi remeng.

Sedangkan sedulur papat dan lima pancer adalah symbol dari sifat manusia. Sedulur papat adalah symbol dari Sifat angkara murka, kebijakan, suka bertengkar/ berkelahi, kebenaran. Sedangkan “Pancer” adalah symbol dari kehidupan. Asumsinya sedulur papat diikat oleh pancer,artinya keempat sifat tersebut diikat dalam kehidupan. Sedulur papat ini juga tertera dalam kitab sastra jendra.

Mula bebasan sira iku manungsa kang dadi kusir waskita, sageda ndulu angen-angen ira, kang kadya turangga papat jangkep lima.” (Maka perumpamaan bahwa dirimu adalah manusia yang mumpuni menjadi Kusir (Pengemudi yang pandai,), seperti kuda penarik hidupmu, sejumlah empat lengkapnya lima).

Dalam sastra Jendra tersebut kita manusia disebut sebagai PENGENDALI HIDUP. Sebagai Kusir sakti yang menguasai 4 anasir alam : ANGIN, AIR, API, dan TANAH. Terbekali dalam diri kita berupa dayanya Tarikan Napas, jalannya darah, Panasnya Tubuh, dan Sari makanan, yang keempatnya dikendalikan oleh Hidup. Manusia jawa disarankan untuk bisa menjaga “sedulur papat “. Demi kelangsungan hidupnya sendiri. Karena bila salah satu tiada maka kehidupannya bisa saja terganggu.

dayaning kineteg ing Hmbeg, milining getih, panasing awak lan sarining tetedan ginelak dayaning urip kaprabawan dumadine panguripan” (Dayanya berada di Tarikan napas, jalannya darah, panasnya tubuh, dan sarinya makanan terkendali daya hidup, jadilah kehidupan). (Sastra Jendra Hayuningrat)

SEDULUR PAPAT KALIMA PANCER, yang terdiri dari tarikan napas, jalannya darah, Panasnya Tubuh, dan Sari makanan, bila seseorang bisa menjaga keempatnya dapat hidup sehat. Bila ditinggalkan salah satu maka tubuh tidak bisa mempertahankan hidupnya. Hal ini terlukis dalam perjalanan hidup manusia Ketika lahir, yang pertama ada adalah tarikan napasnya, setelah lahir dan bisa bernapas maka aliran darahnya akan mengalir, setelah itu bayi akan selalu dijaga panas tubuhnya agar hangat, kemudian baru setelah itu mendapat sari makanan berupa air susu. Bila keempatnya didapat maka sang bayi akan tetap hidup. Begitu juga Ketika manusia akan Kembali pada Yang maha Kuasa, maka keempat anasir tersebut akan menjauhi dirinya, dimulai dengan anasir yang paling belakang, yaitu didahului dengan sari makanan yang tidak dapat masuk, kemudian panas tubuhnya mulai tidak stabil, setelah itu aliran darahnya juga mulai terganggu, dan pada akhirnya napas pun terhenti.

Untuk itulah manusia Jawa diminta untuk selalu menjaga sedulur papat-nya bila ingin kehidupan terus berjalan hingga sampai batas waktu harus “Kembali Pada Sang Khalik”.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

PENGENDALI HIDUP sebagai Kusir sakti yang menguasai 4 anasir alam : ANGIN, AIR, API, dan TANAH. Anasir? Jazakillah berbagi pengetahuan Jawa, kita berpegang pada tuntunan Allah, Masya Allah, barakallah Aamiin

09 Jan
Balas

Aamiin, terima kasih bunda

09 Jan

Keren, salam sukses selalu

08 Jan
Balas

Maturnuwun bun, doa yg sama untuk jenengan

09 Jan



search

New Post