Masrukah Azizah

Ingin selalu bermanfaat untuk orang lain.Setiap pagi menyapa dan tersenyum bersama siswa-siswi MI Unggulan Al Ishlah Tembokrejo. Mengajar adalah ibadahku...men...

Selengkapnya
Navigasi Web
GURU DAN SISWA KREATIF MENUJU MERDEKA BELAJAR

GURU DAN SISWA KREATIF MENUJU MERDEKA BELAJAR

Istilah ‘Merdeka Belajar’ yang akhir-akhir ini menjadi pembahasan dalam dunia pendidikan disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makariem. Menteri baru yang dikenal dari kaum milenial yang sangat paham dengan penggunaan tegnologi ini berharap ada perubahan dan inovasi baru dalam dunia pendidikan.

Selain empat poin yang dicanangkan oleh Menteri Nadiem yang menjadi program unggulan setrategisnya yaitu, Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) akan diganti ujian (asesmen) yang diselenggarakan satuan sekolah, Ujian Nasional (UN) yang diubah menjadi Asesmen Kompetensi Minimum dan survei karakter, Rencana Pelaksanaan Pembelajara (RPP) hanya satu lembar dan  Zonasi lebih fleksibel.

Ada dua poin terpenting lagi yang harus dijalankan dalam pendidikan, yaitu merdeka belajar dan guru penggerak. Merdeka belajar artinya guru dan muridnya memiliki kebebebasan untuk berinovasi, kebebasan untuk belajar dengan mandiri dan kreatif. Bebas menggunakan bermacam-macam metode pembelajaran, menciptakan karya kreatif untuk menunjang belajar agar tercipta suasana pembelajaran yang  menyenangkan dan tidak membosankan.

Apakah sekarang anak-anak belajar dalam kondisi tidak merdeka dan tidak menyenangkan? Ini sebuah pertanyaan yang terungkap dalam program Menteri baru.

Sebagian guru masih ada yang menggunakan metode ceramah di kelas yang pastinya membuat siswa jenuh, gaya monoton tanpa variasi dari guru membuat siswa tidak tertarik dengan materi ajar. Anak-anak masih menjadi objek dalam belajar sehingga mereka kurang kreatif karena proses KBM masih didominasi guru, anak-anak sibuk mengerjakan berbagai tugas yang diberikan guru termasuk PR, sumber belajar yang digunakan di kelas masih sangat terbatas, umumnya baru memanfaatkan buku paket saja sehingga siswa kurang diberi peluang untuk mencari bahan dari berbagai sumber selain buku paket.

Banyak hal lain lagi contoh aktivitas guru dan siswa di kelas yang memang masih banyak membebani siswa dan akhirnya membelenggu kemerdekaan siswa dalam belajar. Nah, dalam hal ini yang perlu dikembangkan adalah guru sebagai kunci utama keberhasilan merdeka belajar baik bagi siswa maupun gurunya sendiri.

Merdeka Belajar juga dapat diwujudkan melalui bermacam- macam kreativitas siswa. Siswa diberi kebebasan untuk menciptakan karya-karya inovasi, menciptakan hal-hal baru baik itu berupa kemampuan mengembangkan informasi atau ilmu pengetahuan dari dalam dan luar sekolah yang dikombinasikan dalam proses belajarnya.

Salah satu contoh kreatifitas siswa dalam menggunakan alat-alat sederhana di MI Unggulan Al Ishlah sebagai progam menuju Merdeka Belajar:

Menciptakan Alat peraga Jam Analog dan Jam Digital

Secara umum tujuan penggunaan media pembelajaran ini adalah membantu guru dalam menyampaikan pesan-pesan atau materi pelajaran kepada siswanya, agar pesan lebih mudah dimengerti, lebih menarik, dan lebih menyenangkan kepada siswa. Sedangkan secara khusus media pembelajaran digunakan dengan tujuan:

Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga merangsang minat siswa untuk belajar. Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam bidang teknologi Menciptakan situasi belajar yang tidak mudah dilupakan oleh siswa Untuk mewujudkan situasi belajar yang efektif Untuk memberikan motivasi belajar kepada siswa

ALAT DAN BAHAN

Ø  Kertas manila

Ø  Papan Kayu Bekas

Ø  Triplek bekas

Ø  Cat ( warna merah, kuning, hijau, biru, putih )

Ø  Kuas

Ø  Jarum jam dinding bekas

Ø  Tang

Ø  Baut dan mur

Ø  Gunting

Ø  Gergaji besar dan kecil

Ø  Spidol/penggaris

Ø  Jangka

Ø  Busur

Ø  Paku di potong kepalanya

Ø  Palu

Ø  Paku

Ø  Silet cutter

Ø  Bor kayu

 

.

Dengan media jam ini bertujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran sesuai dengan materi.

Media pembelajaran ini dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih mandalam dan utuh. Bila dengan mendengar informasi verbal dari guru saja, siswa kurang memahami pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan lebih baik. Proses pembelajaran menjadi menyenangkan bagi siswa, guru dan juga wali murid. Inilah tujuan Merdeka Belajar sebenarnya.

Referensi : Merdeka Belajar melalui Empat Pokok Kebijakan

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post