#TantanganGurusiana (hari ke-11)

Saat ini adalah musim pete, di mana-mana tumbuhan ini sedang berbuah. Tanaman yang memiliki aroma khas menyengat ini selain enak dibuat melengkapi sayur lodeh. Pete juga sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh.

Biji buah petai segar berbau menusuk dan dilapisi kulit tipis berwarna keputih-putihan pada waktu masih muda. Namun pada waktu tua, buah akan dilapisi kulit agak gelap dan agak berlendir berwarna kekuning-kuningan, kemudian sering ditumbuhi cendawan putih. Kulit buah tanaman ini juga berwarna hijau ketika masih muda dan menjadi hitam setelah benar-benar tua.

Terkadang orang engan dengan baunya. Apalagi ketika kita sedang berbicara berhadapan langsung dengan seseorang. Aroma pete yang keluar dari mulut membuat kita tidak pede untuk diajak ngobrol. Jika tidak membersihkan berkali-kali setelah makan pete, bau itu akan lama hilang dari mulut. Cara ampuh agar bau pete hilang, setelah makan pete sedikit mengunyah bubuk kopi atau makan mentimun, tunggu beberapa menit pasti bau menyengat itu akan hilang.

Tau engak kawan? Karena baunya yang menyengat itu, gas yang kita keluarkan juga alamakk...bikin orang lain mabuk he..he..he..

Maka, bagi penikmat pete harus tahu diri jika berdekatan dengan orang lain, agar mereka tidak terganggu dengan bau pete itu.

Mulai dua minggu kemarin, di rumah selalu ada yang memberi saya pete. Pete yang kemarin dari keponakan belum habis, sudah ada lagi pemberian dari salah satu teman yang katanya punya tanaman sendiri di rumah. Karena pemberian terlalu banyak, jika saya masak sendiri tdak habis. Maka si pete yang segar dan tua itu saya kupas semua lalu saya bagikan kepada tetangga juga guruku yang ada di sekolah. Rata-rata bagi ibu jika diberi pete mereka sangat senang, karena bisa dibuat bermacam-macam campuran makanan (terutama buat sayur), sambel balado pete, kudapan pete, acar, sambal goreng, dll.

Meski memiliki aroma yang tidak semua orang suka. Pete memiliki banyak manfaat diantaranya: mengatasi Anemia, tekanan darah tinggi, mengatasi sembelit, menurunkan kadar gula darah, dan masih banyak yang lainya.

Pada musim buah pete seperti ini, penjualan di pasar-pasa tradisional juga membludak, harganya juga relatif murah. Di rumah saya sendiri tidak menanam pete, tapi saat musim pete begini ada saja saudara yang memeberi. Karena mungkin saudara berfikir daripada dijual tapi harganya tidak seberapa, mending dibagi-bagikan ke tetangga atau kerabat itu lebih bermanfaat.

Kemarin, ada salah satu tetangga saya yang mengalami tekanan darah tinggi. Penyakit kronis yang satu ini banyak dialami oleh kebanyakan masyarakat di Indonesia. Nah, akhirnya saya bawakan pete yang kemarin dari pemberian saudara. Setiap hari saya sarankan untuk makan beberapa biji pete. Alkamdulillah...tekanan darah tinggi akhirnya bisa turun dan stabil.

Terkadang kita menganggap sepele, apa yang kita makan tidak kita ketahui manfaatnya. Sehingga asal makan saja, tanpa tau manfaat dan pentingnya kandungan yang kita makan.

Budidaya tananman pete sangat mudah di negara tropis seperti Indonesia.Tanaman pete termasuk dalam golongan pohon dengan akar tunggang yang menancap sangat dalam di tanah. Dengan begitu, maka pohon menjadi kuat dan akan mampu menopang batang dan dahan pohon yang sangat tinggi dengan banyak cabangnya. Untuk mendapatkan bibit ini, tidak perlu untuk membuatnya sendiri. Namun ada cara yang lebih mudah dan pastinya menghasilkan pohon dengan kualitas bibit unggul.

Inilah yang bisa aku tulis hari ini, ide aku dapatkan karena libur dua hari yang terus asyik di dapur untuk masak- memasak...Selamat menikmati liburan ya....