MASRURI

(M Vut Asmakhum Rmhk) biasa disapa Vut atau Emput, lahir di Indramayu, 28 Agustus 1965. Menulis sejak duduk di bangku SMP (puisi, cerpen, f...

Selengkapnya
Navigasi Web
Hari Pendidikan Nasional Tenor Sejarah Pendidikan Indonesia
Salam Pendidikan Maju !

Hari Pendidikan Nasional Tenor Sejarah Pendidikan Indonesia

Besok memasuki 2 Mei 2021, sebagaimana diketahui setiap tanggal 2 Mei selalu menjadi even besar peringatan hari Pendidikan Nasional. Bangsa Indonesia paham 2 Mei memang merupakan hari lahir Pendidikan Nasional. Namun bukan hal mustahil masih terbersit pertanyaan di benak sebagian kecil anak bangsa, apa yang harus dilakukan untuk memperingati hari Penddidikan?. Mungkin itulah pertanyaan yang hinggap di pikiran mereka ketika mendengar tentang hari Pendidikan Nasional.

Tanggal 2 Mei secara historial merupakan tanggal kelahiran bapak pelopor penggerak Pendidikan Nasional Indonesia, Raden Mas Soewardi Soerjaningrat yang lebih populer sebagai Ki Hajar Dewantara. Beliau adalah pribumi Indonesia tercinta yang menentang kebijakan pemerintahan Belanda pada masa penjajahan, dimana pada masa itu hanya golongan atas atau keturunan Belanda saja yang boleh mengenyam pendidikan. Berkat gagasan besarnya itu Raden Mas Soewardi Soerjaningrat kemudian diasingkan ke negeri kincir angin karena dianggap melakukan provokasi terhadap kekuasaan pemerintah kolonial. Pun begitu tidak mematahkan semangat Ki Hajar Dewantara untuk memperjuangkan hak rakyat Indonesia agar memperoleh pendidikan yang layak. Begitu kembali ke Indoesia, Ki Hajar Dewantara memelopori pembentukan kelompok belajar di Umbulharjo Yogyakarta yang diberi nama Taman Siswa sebagai sarana untuk memberikan pendidikan kepada rakyat Indonesia. Sehingga Ki Hajar Dewantara disebut sebagai bapak Pendidikan Indonesia. Untuk memviralkan upaya besar Ki Hajar Dewantara, pemerintah menjadikan tanggal kelahiran beliau sebagai hari Pendidikan Nasional.

Guna memperingati hari Pendidikan Nasional, secara semesta sekolah-sekolah melaksanakan upacara bendera dan pidato bertemakan pendidikan. Intinya pada hari Pendidikan Nasional, masyarakat intelektual diminta untuk menyadari posisi peran masing-masing. Mereka harus sadar bagaimana Ki Hajar Dewantara memperjuangkan hak tersebut demi kemajuan masyarakat Indonesia untuk memperoleh pendidikan yang layak dalam berbagai tingkatan. Membangun kesadaran anak bangsa bukan sekedar sadar akan keberadaan diri, namun yang paling penting dapat menjadi pemicu motivasi bagi diri sendiri untuk melakukan upaya terbaik dalam setiap kesempaatan. Semisal memiliki motivasi seperti ingin melakukan percepatan yang lebih dibandingkan yang lain dengan tujuan meraih keberhasilan gemilang. Pemerintah pun sudah menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang lengkap, tinggal bagaimana masyarakat intelektual memanfaatkan sarana dan prasarana itu secara optimal. Namun tidak berarti ketidaklengkapan sarana dan prasarana menjadi penghalang untuk mendapatkan pendidikan.

Berdasarkan jejak rekam sejarah yang perlu dicermartri secara mendalam sebagai motivasi dalam dunia pendidikan, ada suatu dalil sejarah yang sangat penting yang harus selalu diingat oleh rakyat Indonesia. Bunyi dalil itu diantarannya “Suatu bangsa akan maju apabila memiliki generasi pengganti yang lebih baik dari generasi yang akan digantikannya. Apabila terjadi sebaliknya, bangsa itu akan mengalami kejadian buruk dan bisa hilang dari peta sejarah. Baik bangsa yang maju maupun bangsa yang surut, keduanya terjadi dalam sejarah bangsa-bangsa.” Dari dalil tersebut sangat jelas bahwa peran pendidikan sangat menentukan dalam proses sejarah tersebut. Hal tersebut mengingatkan Kita kembali bahwa tugas dan tanggung jawab untuk menyiapkan generasi pengganti bukanlah hal yang main-main. Karena masa depan bangsa Kita berada di tangan generasi berikutnya. Oleh karena itu, kita harus menyiapkan generasi pengganti yang mengerti dan memahami tujuan utama Pendidikan Nasional. Tujuan utama pendidikan memiliki kemampuan mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi, agar rakyat Indonesia menjadi manusia yang berkemampuan dan unggul dalam berbagai bidang. Tak hanya itu tujuan lain dari pendidikan dapat membentuk nilai dan karakter bangsa Indonesia menjadi bangsa yang unggul dan memiliki semangat dan etos kerja terbaik, membentuk karakter bangsa yang ulet, yang sanggup menghadapi tantangan era millenial digital saat ini hingga masa yang akan datang, membangun karakter bangsa yang memiliki kepedulian serta rasa ingin tahu yang tinggi yang pada gilirannya akan melahirkan generasi-generasi yang kreatif dan inovatif, dan yang tak kalah penting dari keniscayaan itu mampu menciptakan serta meningkatkan karakter masyarakat Indonesia menjadi manusia yang rukun, damai, dan memiliki sikap toleran kebhinekaan agar dapat hidup berdampingan secara harmonis dan seimbang. Salam Pendidikan Maju!

*) Guru SMAN 1 Sindang Indramayu

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

ulasan yg sangat informatif. sukses selalu pak

01 May
Balas



search

New Post