MASRURI

(M Vut Asmakhum Rmhk) biasa disapa Vut atau Emput, lahir di Indramayu, 28 Agustus 1965. Menulis sejak duduk di bangku SMP (puisi, cerpen, f...

Selengkapnya
Navigasi Web
Menjemput Sasaran Target Pulang Sekolah
GerbangPulang

Menjemput Sasaran Target Pulang Sekolah

Ceking bergegas menuju kasir dan membayar belanjaanya. Sambil matanya terus mengamati siswa-siswi SDN Margandang V yang memadati pintu gerbang sekolah. Ceking berharap Andi putra kesayangannya segera menampakkan diri. Akhirnya mata Ceking berhasil melihat seorang anak lelaki dengan perawakan tambun, berkulit putih dan memiliki paras yang tampan mirip dengan wajah yang melekat di kepalanya. Dia melihat Andi berjalan keluar gerbang sekolah sambil bersenda gurau dengan teman-temannya.

“Andi … !!!” Lengking Ceking memanggil putra semata wayangnya. Andi yang mendengar lengkingan suara yang tak asing ditelinganya berusaha mencari sumber suara. Matanya mengarah kepada seorang pria berbadan kekar yang tengah berdiri di seberang jalan. Andi pun tersenyum sumringah demi melihat sosok ayahnya dan segera berpamitan kepada teman-temannya untuk bergegas menuju tempat Ceking berada. Setengah berlari Andi mendekati lelaki paruh baya itu dan langsung menyalami tangannya.

“Bapak kemana aja, kok jarang temuin Andi, bapak udah gak sayang lagi sama Andi?” Tanyanya dengan penuh sikap manja.

“Mana mungkin bapak gak sayang kamu lagi. Kamu kan anak bapak satu-satunya. bapak cuma lagi sibuk aja.” Balas Ceking.

“Sibuk apa sih pak, Udah 2 bulan kok gak ada kabar. Andi kan kangen sama bapak. Waktu hari minggu kemaren

“Andi pikir bapak sakit jadi paginya Andi ke rumah bapak, tapi bapak gak ada, Andi Cuma ketemu sama tetangga bapak, kata dia bapak jarang ada di rumah, kemana aja sih pak?” Tanyanya. Ceking terkejut mendengar penuturan Andi. Ia tak menyangka anaknya begitu perhatian kepada dirinya. Disaat anaknya mengkhawatirkan dirinya, dia malah merencanakan penculikkan terhadap Andi. Ceking terhenyak untuk beberapa saat, diaia tak tahu harus berbuat apa. Andi menangkap kecemasan di wajah ayahnya. Andi berpikir kalau ayahnya pasti terpengaruh kata-katanya.

“Bapak kenapa?” Anton terbangun dari lamunannya dan mengatakan bahwa ia baik-baik saja.

“Bapak bohong. Bapak pasti nyembunyiin sesuatu. Cerita dong sama Andi,” Pinta Andi.

“Bapak gak kenapa-kenapa sayang, bapak cuma capek aja. Kamu mau ikut bapak sekarang, nanti sekalian kita jalan-jalan.” Ajak Ceking. Adrian tersenyum dan mengangguk tanda setuju. Mereka pun kemudian meninggalkan sekolah. Sepanjang perjalanan antara keduanya terlibat obrolan yang penuh bersahaja. Tak berapa lama mereka tiba di tujuan, Merekapun pelahan tapi pasti berjalan menyusuri gang menuju rumah yang berada persis di tengah-tengah. Sepanjang gang yang mereka lewati terlihat sepi karena kebanyakan pemilik rumah di sekitaran gang itu tidak berada di rumah. Di saat siang hari seperti ini, mereka sedang di luar rumah untuk bekerja.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post