MASRURI

(M Vut Asmakhum Rmhk) biasa disapa Vut atau Emput, lahir di Indramayu, 28 Agustus 1965. Menulis sejak duduk di bangku SMP (puisi, cerpen, f...

Selengkapnya
Navigasi Web
Usaha Kecil di Tengah Pandemi Morat-marit
AngkringanNk

Usaha Kecil di Tengah Pandemi Morat-marit

Walaupun sebagian besar masyarakat khawatir dengan wabah virus corona akan tetapi mereka tetap harus melakukan aktivitas ekonomi seperti biasa agar kehidupannya dapat terus berjalan. Sebagaiman halnya mas Kuncung dia adalah seorang pelaku usaha nasi kucing, ia juga sangat khawatir dengan corona, namun dia tetap menjalankan usaha berjualan nasi kucing di pertigaan Kelenteng demi memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya. Sebelum pandemi mas Kuncung berjualan nasi kucing di lapak yang tidak jauh dari rumahnya dan dagangannya cukup laris tapi semenjak meluasnya penyebaran virus corona masyarakat jarang lagi yang berbelanja ke dondangan nasi kucing mas Kuncung, bahkan terkadang juga tidak ada lagi yang belanja samasekali, sejak bebarapa waktu belakangan ini dondangan nasi kucing mas Kuncung tampak sepi , beberapa lembar tikar alas lesehan yang di sediakan tak satupun tampak pembeli berada di sana, walaupun wabah hanya menjangkiti sebagian kecil masyarakat, namun mereka semua sangat khawatir mengenai itu.

Rata-rata omset pedagang makanan di berbagai pusat jajan mengalami penurunan. Serta-merta masyarakat lebih memilih mengolah makanan dan jajanan dari rumah masing-masing. Mereka membatasi secara ketat untuk membeli makanan dan jajanan siap saji, bahkan tidak jarang yang memesan makanan dan jajanan melalui fasiltas layanan online, tapi karena warungnya sepi demi memulihkan ekonomi mas Kuncung memilih berjualan nasi kucing dengan gerobak andalannya mangkal di pertigasaan Kelenteng. Ia berlapak di sana untuk sementara waktu saja selama dondangan nasi kucing di rumahnya sepi dari pembeli. Lingga putra bungsu mas Kuncung selama masa darurat Covid-19 bersekolah atau melalukan pembelajaran secara daring dan luring dengan tetap muka di rumah saja selama masa pandemi berlangsung.

Tak jarang mbak Tutik isteri mas Kuncung mengeluh setelah pulang dari pasar karena terjadi perubahan harga bahan makanan dan kebutuhan pokok secara tiba-tiba. Ditambah lagi suasana benar-benar tidak seperti biasanya, ketika dalam perjalanan pulang kerumahnya biasanya mbak Tutik bisa saling bertegur sapa dengan masyarakat sekitar, namun saat ini mbak Tutik benar-benar mengalami hampanya suasana, mereka tampak saling membatasi kontak langsung antar sesama ketika bertemu di jalan, mereka yang lewat berjalan dan menggunakan masker, nampak sekali bahwa mereka sangat takut akan virus corona, ketika bu Salma menyapa warga lainnya yang dijumpai kemudia menanyakan perihal kabar saat itu mereka hanya menjawab dengan singkat dan berlalu begitu saja. Padahal semut saja ketika berjumpa satu sama lain meski pandemi masih saling bersalaman dan cipika-cipiki.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap cerpennya Pak , salam kenal n salam literasi

12 Dec
Balas



search

New Post