Mastina Dewi, S.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Episode 5  Masalah pertama

Episode 5 Masalah pertama

“ Bima, Kita akan ke kota Malang Sabtu depan , Kamu dan Ayah akan menghadiri Kakakmu Wisuda dan sekalian Bima bantu kakakmu Bunga untuk mengirim semua barang-barangnya ke Toraja.” Pak Prakoso menyampaikan pesan ibunya agar Bima dan ayahnya datang ke acara wisuda kakaknya di Malang. Bima hanya menggangguk iya. Entah kenapa Bima selalu menurut semua kata-kata ayahnya. Bima tidak pernah membantah atau menolak jika ayahnya meminta bantuan Bima.

Bima pergi ke kampus hari itu, di koridor kampus Bima bertemu Bu Dessy.

Bu Dessy menyapa Bima,” Bima nanti setelah selesai kelas managemen, kamu temui ibu di ruang konsultasi ya?” Bima menjawab dengan senyum dinginnya dan kumis tipisnya menghiasai atas bibirnya sangat menarik perhatian bu Dessy.

Terlihat Bu Dessy sudah menunggu sedang duduk di kursi menghadap komputernya. Menarik nafas Panjang ,Bimapun masuk dan memberi salam pada Bu Dessy. Dengan hati agak gugup Bima di suruh duduk oleh Bu Dessy dan tampak bu Dessy sedang mengeprint selembar kertas. Dalam hati Bima , apakah isi kertas tersebut.

“Bima, “ Kamu terpilih sebagai mahasiswa yang bisa melanjutkan S2 ke Australia tahun depan untuk melanjutkan pendidikanmu ke jenjang yang lebih tinggi. Kamu sangat cerdas dan mendapat beasiswa gratis untuk study keluar negeri. Fakultas memberi tahu ini supaya Bima mempersiapkan diri untuk memperdalam Bahasa Asing dan wajib memperoleh nilai ujian TOEFL 550 , jadi kamu harus belajar dan ambil kursus Bahasa Inggris selama 6 bulan , wajib mampu berbicara lancar dan menulis lancar dalam Bahasa Inggris.

Bima kaget, dan sangat senang tapi sedih juga sebab dia harus meninggalkan ayahnya bekerja sendiri mengurus Kebun, ternak dan Usaha penjualan pupuk.

Adik-adiknya selama ini santai sekolah saja dan pak Prakoso tidak memberikan tanggung jawab perkerjaan administrasi kepada kedua adiknya.

Bima berterimakasih kepada bu Dessy dan Bima tergelitik dalam hati, Oh Bu dosenku yang cantik, andaikan ibu di posisi saya, maka Ibu akan tahu perasaan berkecamuk dalam hati saya.

Bu Dessy mempersilakan Bima untuk meninggalkannya dan mengurus semua keperluannya tahun depan berangkat melanjutkan studi ke Australia.

Singkat cerita, Bima pulang ke rumah dan menghampiri ayahnya dan dia bercerita hal ini kepada ayahnya. “ Ayah, Bima tahun depan akan melanjutkan S2 ke Australia, Bima mendapat beasiswa dari Kampus. “ Apakah ayah setuju ?” Pak Prakoso tampak diam saja dan tampak sedih.

Bimapun bingung dan bertanya-tanya dalam hati. Mengapa ayah tanpa suara dan hanya diam saja.

Bimapun merasa tidak nyaman dan Bima masuk ke dalam kamarnya. Setelah mandi Bima melihat ayahnya sedang duduk di ruang kerjanya dan sedang membuka -buka buku agenda.

Bima menghampiri ayahnya , “ Ayah, jika ayah tidak setuju saya melanjutkan studi , saya tidak apa apa ayah.”

Pak Prakoso mengangkat kepalanya dan berkata,” Bima ayah bukannya tidak setuju Bima pergi jauh dan mengejar ilmu, tetapi ayah merasa sendiri dan adik- adikmu tidak perduli dengan usaha ayah.

Bima menjadi sangat sedih dan galau. Bima berusaha tenang dan Bima berpikir keras apa yang harus mereka lakukan.

Singkat cerita, Bima dan Pak Prakoso berangkat ke Bandara untuk pergi terbang ke kota Malang.

Senin adalah Acara wisuda kakaknya Bunga. Dalam pesawat Bima dan ayahnya berbicara serius.

Ternyata Bima memberi ide agar Kakaknya Bunga bisa menolong ayahnya di bagian administrasi usaha keluarga. “ Ayah, gimana kalau Kak Bunga ayah ajarin untuk bekerja di Usaha ayah.

Lagipula Kak Bunga itu jurusan managemen ekonomi, pasti dia ada pengalaman dan bisa bekerja di Usaha keluarga.

“ Baiklah nanti ayah coba minta kakakmu Bunga untuk membantu ayah”. Bima sangat senang mendengar respon ayahnya.

Akhirnya Bima dan Ayahnya sampai di kota Malang dan mereka berdua naik travel menuju rumah kos Bunga .

Sesampai di rumah kos Bunga, Bima dan ayahnya di sambut dengan sukacita oleh Bu Tini.

Bu Tini sudah menyiapkan the panas di teko dan makanan di meja makan. Pak Prakoso bertanya pada istrinya bu Tini, “ di mana Bunga mah?” Bu Tini menjawa, “ Bunga sedang ke salon untuk cek make up dan busana kebaya.”

Mendengar jawaban ibunya Bima hanya diam dan berpikir bahwa ibunya selalu melindungi Bunga.

Bima besok akan mulai mengirim barang-barang Bunga ke Toraja, Pak Prakoso memberitahu bu Tini.

Bu Tini mengiyakan dan sangat senang atas kedatangan suaminya dan Bima.

Bu Tini senang karena dia akan Kembali selamanya ke Toraja dan bertemu dengan keluarganya lagi.

Hampir pukul 11 malam, Bunga baru datang dan dia di antar oleh teman-temannya.

Bunga tidak sempat menyapa ayahnya karena ayahnya sudah tidur .

Bima Cuma berkata, “ Kak Bunga kenapa baru pulang?”

“ Biasalah kakak dan kawan-kawan sudah biasa pulang malam selesai makan malam”.

Bima hanya terdiam dan tidak banyak bicara, tetapi dalam hati Bima berkata,” Bunga memang anak yang selalu dimanjakan ibu, dan karakter selalu merasa tidak masalah dan semua akan mudah buat Bunga karena selalu di dukung ibunya.

Bersambung ...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kisah yang keren dan menarik

04 Oct
Balas



search

New Post