Episode 8 : Jatuh hati

Sampai di rumah Bimapun terus memikirkannya, dan Bima hanya teringat bahwa sepertinya itu temannya . Bima bertanya kepada teman kerjanya dan memastikan apakah yang ada di kantornya adalah temannya yang berkuliah di luar kota itu. Bima heran karena tidak mungkin temannya berada di kantornya. Bima sangat yakin bahwa orang yang dia lihat bukan temannya. Lalu beberapa hari kemudian dengan pikiran yang selalu bertanya-tanya tentang siapa dia, tiba-tiba Bima melihatnya lagi dan dengan tatapannya yang sama lagi. Kemudian Bima sadar-sesadarnya bahwa dia adalah si Laura, orang yang tipe Bima sekali. Harusnya Bima sudah menyukainya, namun alasan Bima tidak langsung menyukainya adalah karena saat itu aku masih menyimpan perasaan untuk seseorang yaitu Mira . Beberapa pertemuan Bima selanjutnya tidak terlalu berarti, hanya tatapannya yang selalu menjadi penghias pertemuan Bima.

Bima dewasa lebih konsen untuk pekerjaannya sejak tiba di Indonesia. Dan Bima mulai menunjukkan kemampuannya dalam bekerja Bersama ayahnya ikut beberapa proyek tender pemerintah dalam bidang perbiakan jalan raya dan drainase kota Makasar. Sebuah tantangan yang luar biasa bisa bersaing dengan kontraktor yang lainnya. Namun Bima yang tangguh dan cerdas tetap teguh dan disiplin dalam meraih kesempatan Bersama ayahnya.

Di Balik kerjaan yang menyita waktu dan pikiran , Bima tetap teringat dengan gadis sederhana Bernama Laura di kantor ayahnya . Kata Info dari ibu Tini , mamanya Bima bahwa Laura adalah gadis sederhana yang membantu ayahnya selama Bima kuliah di Australia. Teman kuliah Bima juga tetapi Laura tidak satu jurusan dengan Bima saat di fakultas.

Hari Minggu itu tampak Bima pergi ke gereja Bersama ayahnya. Ayah dan anak dewasa yang sudah mapan untuk memiliki seaorang pendamping. Bima tetap memikirkan Laura, gadis muda sederhana berambut sebahu dan tidak banyak bicara namun senyumnya tidak bisa di lupakan oleh Bima.

Beberapa bulan kemudian Bima masih terus bertemu dengannya, namun Laura sudah tidak lagi melihat Bima secara intens. Entah kenapa suatu ketika perasaan Bima mulai berubah terhadapnya. Ada perasaan senang ketika melihatnya, juga perasaan gelisah ketika seharian tak kulihat penampakannya.

Apakah Bima mulai menyukainya? Sebelum Bima sadar bahwa Bima menyukai Laura, perasaan yang Bima simpan untuk seseorang yang lain sudah hilang karena memang tak pantas dia mendapatkan hati Bima . Waktu dulu sebenranya Bima menyukai Mira. Dan Bimapun mulai mencari media sosialnya dan memfollow instagramnya. Mulai mengikuti kesehariannya dan mencari tau siapa pujaan hatinya, sampai Bima tau bahwa Mira sedang mendekati seseorang. Bima sadar diri karena memang Bima disini hanya sebagai pengagumnya, pengagum rahasianya. Namun sepertinya pendekatan Bimapun tidak ada perkembangan apapun. Bima semakin hari semakin bosan dengan Mira.

Setiap kali Bima melihatnya, penglihatan Bima tak pernah lepas darinya sampai dia tak terlihat lagi. Beberapa kali Bima sadar bahwa Laura juga melihat kearah Bima . Sampai suatu hari ketika Bima terus memandanginya dari jarak yang dekat, dia tiba-tiba Laura melihat Bima dan mereka saling bertapapan beberapa detik sebelum akhirnya aku memalingkan pandangan. Tak sampai disitu, setelah memastikan dia tidak melihat Bima, Bima beranikan diri untuk kembali melihatnya.

Hal yang sama terjadi lagi, kita bertapapan beberapa detik sampai akhirnya aku hanya bisa menutup mataku dengan kepalaku yang masih mengarah ke arahnya. Betapa bodohnya aku kata Bima dalam hati, kalau seperti ini dia bisa tau bahwa aku menyukainya.

Dari semenjak kejadian Bima tertangkap basah sedang memandangi Laura, sikap Laura seolah berubah. Tadinya ketika Bima melihatnya maka dia juga akan sesekali menoleh kearah Bima namun hanya sekilas dan terjadi beberapa kali. Sekarang berbeda, ketika Laura sadar Bima melihat kearahnya maka dia seolah berakting bahwa dia tidak melihatku dan jalan lurus kedepan tanpa menoleh lagi. “Aku tidak tau mengapa dia berubah atau ini hanya sekedar perasaanku saja”, kata Bima dalam hati.

Berhari-hari Laura seperti itu, bersikap seolah tidak menyadari bahwa Bima ada. Namun Bima tau bahwa sebenarnya dia sadar bahwa ada Bima disana, sahabat Bima yang memberitahu Bima ketika Bima sedang menoleh kearah lain.

Apakah Laura memiliki perasaan yang sama dengan Bima. Entahlah , hati yang berbicara.

Bima tetap berhasil memenangkan projek perbaikan jalan di beberapa bagian kota Makasar.

Pak Prakoso sangat bangga pada Bima karena kinerja Bima yang luar biasa. Mereka adalah tim yang solid. Kedua adik Bima Andry dan Denny ikut membantu Bima dan ayahnya menjalan proyek keluarga.

Sementara Bunga sudah bekerja di sebuah Bank di kota lain.

Ada cerita lain untuk Bunga. Bunga sudah menjalin hubungan dengan seorang pria, sebut saja Johan.

Bunga ingin menikah dengan Johan. Johan adalah seorang pegawai pemerintah denga gaji yang pas-pas an.

Pak Prakoso sudah membicarakan hal ini ke Bima. Keluarga besar juga setuju jika Bunga secepatnya saja menikah dengan Johan. Sebelum segala sesuatu terjadi. Bungapun sudah setuju dan meminta ayah ibunya membuat acara pesta yang meriah sebab keluarga Johan bukan dari golongan orang yang berada. Pak Prakoso setuju dan mengeluarkan dana yang cukup besar untuk perkawinan Bunga, anak satu-satunya dari keluarga Prakoso Wijaya.

Singkat cerita Bunga akhirnya menikah dengan Johan dengan pesta besar dan seluruh keluargapun di undang. Dalam hati Bima berkata,” Kak Bunga selalu diutamakan, apapun yang dia mau semua dituruti ayah ibu.

Bima Cuma ingin agar ayah ibunya Bahagia. Walaupun Bima harus mengorbankan kebahagiaan dia sendiri. Semoga di hari masa akan datang semua berbahagia.