TENTANG PENDIDIKAN DI INDONESIA

Ma’sum Hidayat, S.Ag., M.M.

Berbicara tentang pendidikan di Indonesia, banyak hal yang dapat kita bicarakan. Bahkan ada yang mengatakan dengan bahasa yang cukup ekstrim sebagai gawat darurat pendidikan yang menjadi terminologi yang dapat dikatakan sangat relevan untuk menggambarkan kondisi saat ini. Peningkatan kualitas, akses dan kesetaraan pendidikan tidak dapat dilakukan oleh hanyan satu atau beberapa pihak, namun membutuhkan kekuatan kolektif dari berbagi pemangku kepentingan.

Berganti menteri, berganti kurikulum dengan berbagai macam aksesoris yang harus dilaksanakan itulah salah satu bahasa yang berkembang di dunia pendidikan kita. Secara nyata memang itulah adanya. Bagi si Fulan yang mengikuti pendidikan di kota dengan kondisi ekonomi orang tua yang mapan hal-hal yang dibebankan tidak akan menjadi ganjalan, tetapi bagi si Fulan lain yang kondisi ekonomi orangtuanya kembang kempis, hal-hal yang dibebankan tersebut bukan hanya menjadi ganjalan lagi tetapi bisa menjadi masalah yang sangat besar karena akan terjadi saling tarik menarik antara kebutuhan pendidikan dan kebutuhan perut.

Peningkatan kualitas pendidikan, ini pun menjadi salah satu topik yang cukup menarik dalam membahas pendidikan di Indonesia. Anggaran yang sangat besar disiapkan untuk peningkatan kualitas tersebut. Baik kualitas sarana dan prasarana pendidikan, maupun sumber daya manusia pendidikan Indonesia. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena melihat kenyataan yang ada, kualitas sarana pendidikan salah satunya dalam bentuk gedung sekolah. Entah berapa puluh gedung sekolah yang kualitas pembangunannya sangat memprihatinkan, TST (tau sama tau) antara pelaksana pembangunan dengan kontraktor berkolaborasi sangat apik untuk mengurangi kualitas gedung sekolah tersebut.

Lihatlah gedung sekolah negeri yang baru satu bulan diserahterimakan kepada manajemen sekolah, tiba-tiba ambruk atapnya, atau dinding sekolah secara tiba-tiba dan serentak mengelupas plesterannya dan banyak lagi kejadian yang membuat kita mengelus dada untuk bersabar karena kualitas bangunan yang diresmikan dengan anggaran sangat besar itu tiba-tiba menjadi sebuah tragedi setelah beberapa saat dalam jangka waktu yang belum lama diserahterimakan.

Sarana dan prasarana pendidikan adalah salah satu sumber daya yang menjadi tolak ukur mutu sekolah dan perlu peningkatan terus menerus seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cukup canggih. Sarana prasarana adalah salah satu bagian input, sedangkan input merupakan salah satu subsistem. Sarana prasarana sangat perlu dilaksanakan untuk menunjang keterampilan siswa agar siap bersaing terhadap pesatnya teknologi. Sarana prasarana merupakan bagian penting yang perlu disiapkan secara cermat dan berkesinambungan, sehingga dapat dijamin selalu terjadi KBM yang lancar. Dalam penyelengaraan pendidikan, sarana prasaran sangat di butuhkan untuk menghasilkan KBM yang efektif dan efisien.

Yang jelas, segala hal yang melingkupi pendidikan di Indonesia ini jangan salah jalan alias harus sesuai dengan fungsi dan tujuan Pendidikan nasional yang tercantum di dalam sistem pendidikan nasional yaitu Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.