MATSUTONO

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Structuring Dalam Tahap Pembinaan Hubungan Proses Konseling Pribadi

Structuring Dalam Tahap Pembinaan Hubungan Proses Konseling Pribadi

Pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah harus berjalan dengan sebaik-baiknya. Pelayanan itu salah satunya adalah layanan konseling pada peserta didik atau Konseli. Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor wajib memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam melakukan proses konseling. Pengetahuan dan Ketrampilan itu adalah melakukan Structuring pada tahap pembinaan hubungan dengan konseli. Proses konseling dengan konseli,bukanlah sekadar "ngobrol sana-sini" yang tanpa tujuan. Konseling adalah suatu proses bantuan kepada konseli yang diberikan oleh seorang profesional kepada konseli,dan di dalamnya mengandung unsur-unsur dimensi psikologis. Hubungan antara guru bimbingan dan konseling atau konselor itu adalah hubungan yang bersifat mempribadi, yang dilakukan oleh profesional yang sudah terlatih.

Dalam pemberian layanan konseling pribadi,guru bimbingan dan konseling atau konselor wajib memahami serta memperhatikan,hal-hal yang harus dilakukan dalam tahapan proses konseling pribadi dengan konseli. Tahapan yang pertama adalah Pembinaan Hubungan atau yang lebih disebut dengan Rapport. Rapport ini adalah suatu kontak pribadi baik secara verbal maupun non verbal. Penguasaan pengetahuan dan ketrampilan komunikasi verbal dan non verbal dari guru bimbingan dan konseling atau konselor sangatlah diperlukan dalam tahap ini. Hal ini akan dapat memperlancar komunikasi kepada konseli. Keberhasilan suatu tahapan proses konseling selanjutnya sangatlah ditentukan dalam tahap awal ini.

Pada saat memulai proses konseling dengan peserta didik atau klien,guru bimbingan dan konseling wajib memberikan gambaran yang tepat dan benar tentang konseling. Konseli tidak akan salah paham apabila gambaran tentang konseling itu disampaikan terlebih dahulu. Tahapan ini dinamakan Structuring. Structuring adalah suatu kerangka kerja yang digunakan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor ketika berhadapan dengan konseli. Ada 4 aspek pokok yang harus disampaikan kepada konseli.

Adapun 4 aspek pokok dalam structuring tersebut adalah sebagai berikut :

1. Tanggung Jawab

Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor memberikan informasi tentang tanggung jawab kepada konseli dalam proses konseling. Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor dapat menyampaikan sebagai berikut :"Tugas saya sebagai guru BK atau konselor adalah mendengarkan dan mengerti bagaimana pikiran dan perasaan, tentang sesuatu hal yang akan akan Anda sampaikan".Saya tidak akan membuat suatu keputusan,tetapi Anda sendiri yang akan membuat keputusan nantinya".

2. Tujuan

Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor menyampaikan tujuan dari proses konseling. Misalnya mengatakan :"Tujuan dari proses konseling ini adalah membantu mengentaskan masalah atau problem yang Anda rasakan saat ini".

3. Fokus

Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor menyampaikan informasi kepada konseli. Misalnya dengan mengatakan :"Dalam proses konseling ini kita akan memusatkan pada terwujudnya suatu tujuan utama yang diharapkan dapat dicapai dengan sebaik-baiknya".

4. Keterbatasan

Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor menyampaikan informasi. Misalnya dengan mengatakan:"Dalam proses konseling ini nanti,ada beberapa keterbatasan yang harus Anda ketahui. Pertama soal kewenangan,saya akan membantu konseli sesuai dengan kewenangan saya. Apabila permasalahannya memerlukan penanganan oleh pihak yang berwenang, maka akan saya alihkan kepada pihak yang berwenang tersebut. Kedua,bahwa proses konseling itu juga dibatasi oleh waktu,artinya setiap proses konseling akan ditentukan oleh lamanya waktu pertemuan, setiap pertemuan nanti sekitar 45 menit. Selanjutnya bisa dilanjutkan lagi selama diperlukan. Ketiga,bahwa proses konseling ini harus didasari oleh kesukarelaan, yaitu kesukaan Anda dan kerelaan Anda untuk melakukan konseling pribadi ini, tanpa ada unsur paksaan dari siapapun. Keempat,adalah soal kerahasiaan,artinya masalah yang Anda berikan pada saya akan dijaga kerahasiaannya. Saya tidak akan memberitahukan kepada siapapun Anda,tanpa seijin Anda".

Pengetahuan dan ketrampilan dalam tahap hubungan dengan konseli ini,sangatlah penting sekali untuk dilakukan, khususnya oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor yang baru saja lulus dalam pendidikan Profesi Guru dan/atau Konselor. Keberhasilan suatu proses konseling untuk tahap selanjutnya akan ditentukan oleh tahapan pembinaan hubungan dengan konseli ini. Jangan pernah abai terhadap ketrampilan pada tahap ini. Keberhasilan itu selalu dimulai dari tahap awal..Apabila tahap awal sudah bisa dilalui dengan baik, InsyaAllah tahapan berikutnya akan berjalan dengan baik pula. Semoga...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Pak. Salam literasi

04 Aug
Balas

Alhamdulillah.. Terimakasih Pam Dede Saroni,M.Pd..Semoga manfaat. Aamiin

04 Aug

Terima kasih Pak TonoTulisannya moga-moga bisa jadi wasilah instropeksi bersama.Salam Literasi !!!

05 Aug
Balas

Birahmatika Yaarhamarrahimiin Aamiin. Matur nuwun pak Edi Sutrisno

05 Aug



search

New Post