Mavitra Ellanvihara

Seorang ibu dari 3 anak dilahirkan di kota magelang 12 Agustus 1982, tinggal menetap di Yogyakarta, mengajar di SDIT LHI Banguntapan Bantul, alamat email mavi.e...

Selengkapnya
Navigasi Web
Menangislah
download

Menangislah

Tetes air mata bukanlah kecengengan. Ia bisa menjadi mutiara kebijaksanaan. Ketika meyesali sesuatu perbuatan atau menghendaki menjadi lebih baik.Ia mengalir sebagai ungkapan rasa yang tidak tertahankan.

Orang dewasa terutama laki-laki sering mengkaitkan tetes air mata dengan kekanak-kanakan. Mereka merasa malu untuk meneteskan air mata. Padahal sesungguhnya itu adalah ungkapan rasa yang tidak ada salahnya untuk dibuka.

Pastilah kita punya rasa. Pastilah kita pernah sedih, marah, dan kecewa. Pasti pula kita pernah merasa sakit. Sakit yang kadang teramat sangat. Dan kita pasti pernah merasa ingin membaginya. Agar hilang derita kita. Agar berkurang rasa sakit itu.

Ijinkan air itu menetes dari mata. Biarkan ia membasuh luka. Perbaiki setelahnya. Maka kita dapati, jiwa kita akan lebih tenang. Hati kita akan lebih mudah menerima. Jangan anggap tetes mata sebagai kecengengan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sepakat Bund..biarkan air mata membasuh resah dan gundah. Tulisan yang indah Bund..semangat pagi dan teruslah berkarya. Barakallah...

30 Jun
Balas



search

New Post