Mayang Risqi Putriani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Type-Type Anak Hasil Broken Home

Type-Type Anak Hasil Broken Home

Type-Type Anak Hasil Broken Home

Siapa yang tak ingin mempunyai rumah tangga yang harmonis? Pasti semua orang menginginkannya. Tapi sayangnya tak semua rumah tangga dapat mencapai keharmonisan dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Terkadang keharmonisan itu hancur lebur diterpa angin kencang hingga badai yang membuat perahu terlempar di terumbu karang. Cerai jadi solusi teramat jitu untuk mengakhiri semuanya. Ketuk palu hakim di meja hijaupun menjadi momen yang paling ditunggu untuk mengakhiri semuanya.

Lantas apakah hati mereka tak berbisik akan masa depan buah hati yang sudah terlanjur tercipta? Karena bagaimanapun anak akan menjadi korban di setiap perceraian yang terjadi. Ada beberapa tipe anak yang akan terbentuk dari hasil perceraian.

a. Aku Strong, Mum!!

Aku strong mum... diantara type yang lain, mungkin ini adalah salah satu tipe anak yang diinginkan jika terbentuk dari hasil perceraian. Ia kuat, bermental baja, ia tidak memerlukan tisu untuk menghapus luka, ia juga tak perlu bahu untuk bersandar mengais perpisahan kedua orangtuanya.

Pertanyaan yang muncul kini, darimana kekuatan itu berasal? Mengapa ia bisa setegar itu di terpa badai yang maha dahsyat? Jawabannya hanya satu. Karena ada iman yang tumbuh dan mengakar kuat di dalam hatinya. Karena ada iman yang merajai jiwanya. Bukankah ketika orang yang sudah beriman itu kuat? Bukankah ketika orang yang sudah beriman ia hanya butuh tempat untuk bersujud. Berkeluh kesah kepada sang pencipta?

Ada yang berusia 29 tahun masih bertingkah seperti anak-anak dan ada usia 19 tahun bertindak seperti orang dewasa. Jika sudah seperti itu, maka layakkah jika usia itu menjadi tolok ukur kedewasaan seseorang?

Kini, bukan terletak di angka berapa usianya. Hanya permasalahannya kini pada usia berapa ia mulai mengenal sang pencipta? Dan pada usia berapa iman mulai tumbuh dan mengakar kuat di dalam hatinya?

b. I prefer my life now!!!

Salah satu tujuan perceraian adalah mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Tak dipungkiri pada beberapa kasus perceraian terkadang justru mendapatkan pasangan hidup yang lebih baik daripada sebelumnya. Mungkin karena sudah ada pengalaman sehingga dapat lebih menyesuaikan diri terhadap keadaan atau kondisi pada bahtera rumah tangga. Tapi perlu di ingat jika anak anda mengatakan i prefer my life now bukan berarti ia lantas melupakan seluruh masa lalu nya. Bagaimanapun juga ia terlahir dari anda dan pasangan anda dulu. Beri ia sedikit kepercayaan dan kesempatan agar ia tidak kehilangan masa lalu dan masa depannya.

c. Jangan ganggu aku!!!

Stooooppppp aku ingin sendiri.... stoooppppp jangan ganggu aku... kalimat yang terlontar dari mulut kecilnya ketika mengetahui bahwa ayah dan bundanya tak lagi bisa bersama. Tak apaa, ini adalah reaksi manusiawi. Salah satu bentuk kekecewaan karena tak lagi ada kedua orangtua secara berdampingan mengiringi langkah hidupnya. Tak apa.... beri dia waktu....untuk meluapkan kesedihan. Ada beberapa tips yang bisa bunda atau ayah lakukan untuk mengalihkan kesedihan yang ia rasakan dan membantunya membangun kebahagiaan yang mungkin telah hilang. Bagaimana caranya? Alihkan pada sesuatu yang ia suka. Alihkan perhatiannya. Jangan biarkan ia memikirkan terlalu lama kepergian ayahnya atau kepergian ibundanya. Dengan cara apaa? Alihkan perhatiannya.. alihkan pada sesuatu yang ia suka.

Ia suka apa? Sebagai orangtua pasti tahu kan apa kesukaan buah hatinya. Jika anda selama ini sibuk sampai-sampai tak tahu kesukaan buah hatinya anda bisa tanyakan pada orang-orang di sekitaran anak anda entah itu pengasuh, teman dekatnya atau bahkan menanyakan pada gurunya. Alihkan waktunya untuk melakukan apa yang ia suka. Jangan tinggalkan ia larut dalam bingkai kesedihan yang anda ciptakan. Doakan pula ia dalam setiap jengkal ibadah anda, dan akan lebih dahsyat lagi ketika anda memintanya pada sepertiga malam yang sangat syahdu nan indah itu. Selamat mencoba!!!

d. Rasanya ingin mati saja!!!

“Aku ingin mati saja... dunia kini tak lagi menginginkanku... buat apa lagi aku hidup, kehadiranku kini tak lagi diperlukan... tak lagi dibutuhkan...”

Apakah anak anda pernah mengatakan demikian? Apakah anak anda kini sudah berada pada tingkatan emosi menuju frustasi? Jika iya... segera datangi ia.. berilah pelukan terhangat yang anda miliki. Ia, kini tak butuh uang anda. Ia hanya butuh waktu anda untuk dipeluk dan meluapkan semua emosi yang selama ini ia rasakan.

Ingat, bahwa sekalipun ia terlahir dari anda, buah hati anda, ia belum berada di usia dimana harus mengetahui semuanya... ia belum berada pada usia yang harus memahami semuanya... ia perlu waktu... ia perlu waktu untuk menenangkan diri. Ia juga perlu kasih hangat dari orangtuanya. Dewasalah bersikap padanya. Pergilah pulang... lalu katakan padanya: “kamu akan tetap baik-baik saja... ada ayah atau bunda yang selalu menginginkan kehadiranmu. Kami semua menginginkanmu.. membutuhkan mu.. dan kami akan selalu mendampingimu kemanapun kamu melangkah.”

Jangan lupa untuk tetap menyisipkan sedikit demi sedikit pengenalan kepada penciptanya. Katakanlah ketika kamu galau? Resah? Gelisah? Kamu tidak perlu mall,. Kamu tidak perlu bioskop, kamu tidak perlu mendaki, kamu hanya perlu datangi masjid. Tempat tertenang untuk merasakan damai, meluapkan semua isi hati, keluh kesah terhadap lelahnya dunia.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren

27 Jan
Balas

Mereka adalah generasi agama, nusa, dan bangsa. Mereka akan terselamatkan oleh lingkungan yg mendukung pada pendidikan, serta guru yang super super hebat SPT bunda. Barokallaahu fiik...Aamiin.

27 Jan
Balas

Aamiin ya Allah.... Terimakasih ibu... Salam kenal ya...

27 Jan

Makasiii... Salam kenal :)

27 Jan
Balas



search

New Post