Mayang Sari

Lahir di Padang tahun 1982, dan menghabiskan masa kecil di kota Medan. Pendidikan terakhir penulis adalah strata 1 jurusan pendidikan Matematika di Universitas ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Kekuatan Bersama

Kekuatan Bersama

Oleh : Mayang Sari

Sejak kecil saya punya hobby menonton film. Dan sampai saat ini masih saya lakukan. Apalagi sekarang dengan marakya industri film, sangat banyak pilihan film yang bisa dinikmati. Baik itu karya luar negri ataupun karya anak bangsa. Semuanya punya kualitas.

Menurut saya yang hidup sebagai kanak-kanak hingga remaja ditahun 90an, menonton adalah salah satu hiburan yang umum dilakukan. Walaupun tidak semua kota mempunyai gedung bioskop (ataupun tidak setiap anak bisa ke bioskop) namun anak-anak tetap mendapat hiburan dari film-film yang tayang di televisi.

Sangat kontras dengan anak-anak sekarang. Rata-rata mereka disibukkan dengan gadget ditangan. Mereka menatap ke layar kecil dengan sangat khusyuk dan bertahan pada posisinya selama berjam-jam. Tindakannya sebenarnya sama, yaitu menonton. Namun yang berbeda, anak-anak dulu menikmati tayangan dengan kebersamaan, sedangkan anak sekarang lebih individual.

Tidak heran kalau anak-anak dahulu jauh lebih mudah mengekspresikan dirinya. Karena saat film selesai, banyak tokoh-tokoh baru bermunculan. Penyebabnya ya karena menonton film. Tahu kenapa? Itu karena seseorang yang tenggelam dalam cerita dan menyerap dengan sungguh-sungguh cerita yang ia senangi, kemudian ia bisa menirukan adegan ataupun dialog yang sama dengan tokoh yang ada di film tersebut. Jika film yang ditonton adalah film tentang dunia persilatan, maka tiba-tiba yang menonton akan berubah menjadi pesilat. Ada juga yang jadi superhero, atau menirukan cara-cara bicara tokoh film telenovela yang sudah di dubbing. Saya yakin anak sekarang tidak akan mampu melakukan itu. Kalau setuju, anda pasti tersenyum.

Film animasi adalah salah satu jenis film favorit saya. Dan salah satu judul film yang paling favorit bagi saya saat masih kanak-kanak adalah film produksi Walt Disney Pictures yang berjudul A Bug`s life. Adakah yang tahu dan pernah menonton film ini?.

Sedikit menginfokan, bahwa film ini ditayangkan pertama kali di Indonesia pada tahun 1998. Dan saat itu pastinya saya sudah menjadi remaja yang sangat kritis dengan cerita. Tidak heran kalau saya dan adik perempuan saya (sebagai teman menonton setia) akan membahas ulang apa yang telah kami saksikan.

A bug`s life, dari judulnya jelas ini menceritakan tentang kehidupan serangga. Dalam film ini ada beberapa jenis serangga yang dijadikan tokoh. Tokoh utama adalam semut dan lawannya adalah belalang. Di dalam kisahnya penduduk semut yang selalu hidup bergotong royong dimanfaatkan oleh sekawanan belalang yang dipimpin Hopper untuk mengumpulkan makanan. Hopper dan kawan-kawan yang ukurannya lebih besar membuat ketakutan kawanan semut. Pada suatu ketika seekor semut bernama Flik melakukan kesalahan dengan menumpahkan makanan yang sudah bersusah payah dikumpulkan oleh kawanan semut yang tadinya dimaksudkan untuk memenuhi permintaan Hopper dan kawan-kawan. Flik diusir dari kawanan karena kesalahannya. Namun Flik berjanji untuk mencari bantuan agar kawanan semut dapat melawan penindasan Hopper dan kawan-kawan.

Setelah jauh berjalan, akhirnya Flik bertemu sekumpulan serangga yang tergabung dalam club sirkus. Flik menceritakan tentang apa yang dialaminya dan memohon agar teman-teman barunya itu mau menolongnya. Walaupun mereka mau menolong namun mereka tidak yakin dengan kemampuan yang mereka miliki. Flik berusaha meyakinkan teman-teman sirkusnya dengan mengatakan bahwa mereka ahli dalam membuat trik. Flik dan teman-teman sirkusnya pun merencanakan membuat burung buatan yang dirakit dari ranting kayu dan daun-daun kering. Maksudnya adalah menakuti-nakuti Hopper dengan keberadaan burung ditengah kawanan semut.

Singkat cerita, Flik dan teman-teman sirkusnya berhasil mengelabui Hopper dengan rencananya. Namun sayang, ditengah-tengah aksi burung yang menjadi pahlawan buatan mereka jatuh tersungkur ditanah. Hopper sangat marah dan berniat membunuh ratu semut. Kawanan semut menjadi sangat ketakukan dan mereka berusaha lari untuk bersembunyi.

Ditengah kekacauan itu, Flik tidak lagi mau menyerah untuk melawan Hopper. Ia tetap berada ditempatnya dan berhadapan dengan Hopper. Kawanan semut yang sedang bersembunyi sangat kaget dengan keputusan Flik. Mereka terdiam melihat Flik yang dalam posisi genting. Namun tiba-tiba seekor semut kecil bernama Dot meneriaki bahwa mereka harus bersatu membantu Flik melawan Hopper dan kawanannya. Semua kawanan semut tergugah dengan kejadian itu. Dan satu persatu mereka keluar menghadapi Hopper dan kawanannya.

Jumlah semut yang sangat banyak ternyata membuat Hopper dan kawanannya ketakutan. Walaupun tubuhnya lebih besar namun jumlah semut mampu membuatnya tenggelam. Hopper dan kawanannya hilang akal dan segera kabur. Dan tidak pernah kembali selamanya. The end.

Itulah sepenggal cerita anak-anak namun memilki makna yang dalam. Dari film ini kita bisa belajar bahwa kelemahan tidak selalu akan menjadi lemah. Dan kekuatan pada yang lemah hanyalah sebuah akal-akalan yang suatu saat bisa ditumbangkan. Catat ini !

Kebersamaan adalah sebuah kekuatan besar. Walaupun yang membangunnya dari sebuah kelemahan, namun jika sudah bersama, maka si tukang bual yang sombong nan kuat akan kabur dibuatnya.

Mendapatkan pesan yang disisipkan dalam sebuah cerita adalah salah satu alasan saya menonton film. Tidak hanya sekedar hiburan, namun saya percaya bahwa setiap pengarang cerita membuat sebuah karya pasti dengan sebuah tujuan (seperti tulisan saya ini, juga ada tujuan dan tersisip suatu pesan).

Selain itu film animasi juga memiliki pesona lain dari efek gambarnya. Ini adalah salah satu daya tarik yang paling menentukan bagi penonton untuk dapat menikmati cerita film tersebut. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa sebuah film adalah seni yang sangat komplit sehingga patut untuk dihargai. Dan Itu tergantung bagaimana anda memaknainya sebagai penonton yang budiman .

Kembali pada hal menonton film. Pastinya akan lebih menyenangkan jika bisa dilakukan bersama-sama juga kan?. Jadi..., Mari buat jadwal. "Kapan kita nonton?" (Ups)

(M. Bungo, 27 Jun 19)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

keragaman gaya hidup setiap anak bangsa dari masa kemasa. Ok bun.

28 Jun
Balas

Wow, kebersamaan yang didapat saat nobar yah Bund. Bunda mah masih muda, aku mah sudah tua, tidak begitu suka nobar. Nonton tv pun sudah jarang, hehehe. Sukses selalu dan barakallahu fiik

28 Jun
Balas



search

New Post