Mayang Sari

Lahir di Padang tahun 1982, dan menghabiskan masa kecil di kota Medan. Pendidikan terakhir penulis adalah strata 1 jurusan pendidikan Matematika di Universitas ...

Selengkapnya
Navigasi Web

PENTINGNYA BEREAKSI DALAM KEHIDUPAN SOSIAL

PENTINGNYA BEREAKSI DALAM KEHIDUPAN SOSIAL

Anda pasti pernah mengalami kondisi ini, dimana seorang guru yang berada dikelas menanyakan tanggapan siswanya terhadap materi pelajaran yang telah ia jelaskan.

“Baiklah anak-anak, sampai disini adakah yang ingin bertanya?”, tanya seorang guru diakhir kegiatan belajarnya dikelas. Namun ternyata semua siswa tidak bereaksi. Wajah mereka datar dan hanya diam seribu bahasa. Dengan perasaan yang pastinya tidak puas, Guru akhirnya bertanya lagi.

“Kira-kira semuanya diam apakah karena sudah mengertikah?”, tanya Guru yang mencoba mencari tahu sejauh mana ilmu yang sudah ia ajarkan diserap oleh siswanya. Tapi kali ini pertanyaan itupun tidak menghasilkan jawaban. Sang guru mulai was-was, jangan-jangan malah tidak mengerti sama sekali. Sehingga ia pun bertanya lagi.

“Atau mungkin semuanya diam karena tidak paham ya?”, tanya Guru yang mulai pasrah. Dan tiba-tiba kelas menjadi riuh karena gelak tawa siswa. Oh, ternyata pertanyaan terakhir tersebut memberikan sebuah reaksi. Walaupun tidak dijawab dengan kata-kata, namun reaksi tertawa dari siswa dapat memberikan sedikit gambaran tentang hasil kerjanya hari itu.

Yah...itulah pentingnya reaksi. Saat seseorang yang sedang berinteraksi tidak mendapatkan suatu tanggapan, maka interaksi itu tidak memberi hasil sama sekali. Si pemberi informasi terkadang akan mengalami kekecewaan dan bahkan terdemotivasi untuk berinteraksi.

Untuk lebih memahami apakah reaksi itu, saya akan menceritakan lagi satu pengalaman yang sering sekali dialami oleh ibu-ibu rumah tangga dirumah.

Seperti biasanya, seorang ibu atau istri akan sangat bersemangat untuk membuat masakan istimewa untuk suami tercinta. Dengan kemampuan terhebatnya dalam memasak, si istri mengerahkan seluruh waktunya untuk menyiapkan bahan sebelum memasak. Bahkan pun sampai berlelah-lelah belanja ke pasar tradisional. Dan kegiatan memasak akan memakan waktu sekitar dua jam lebih. Bayangkan begitu melelahkan bukan?.

Satu harapan si Istri, ia mendapatkan tanggapan bahwa sang suami puas dan senang dengan hasil masakannya. Dan apa yang terjadi setelah itu?. Mungkin saja anda sebagai istri pernah mengalami hal ini. Saat sang suami menyantap masakan si istri, dia terlihat makan dengan biasa, dan tanpa berkomentar apa-apa. Haaah....sungguh tragis ya...

Anda mungkin tidak percaya, bahwa reaksi seminim apapun akan sangat berdampak bagi orang lain. Diam bukanlah sebuah reaksi. Diam adalah sikap apatis. Yang tentunya tidak diharapkan oleh siapapun. Anda tidak seharusnya hanya diam. Mungkin saja, dengan sedikit memejamkan mata atau mengacungkan jempol anda, dampaknya akan berbeda. Jelasnya si istri akan sangat bahagia dengan hal itu. Karena reaksi juga dapat disampaikan dengan gerakan tubuh, ataupun mimik muka. Sebenarnya cukup mudah bukan?

Lalu pertanyaannya, mengapa seseorang begitu sulit dan malas bereaksi. Padahal setiap insan manapun tidak akan suka jika diperlakukan apatis. Inilah yang menjadi masalah bagi kehidupan sosial kita hari ini.

Anda tidak seharusnya bersikap hanya diam. Diam dan selalu diam, hanya mengindikasikan bahwa anda tidak sepenuhnya berada dalam kehidupan sosial tersebut. Kehidupan sosial itu akan mengalami kehampaan yang akan berdampak bagi kebahagiaan anda. Sudah menjadi fitrahnya bahwa manusia adalah makluk sosial. Yang didalamnya ada kegiatan interaksi antara manusia lainnya.

Berinteraksi dan bereaksi adalah sebuah usaha agar anda mendapatkan manfaat dari kehidupan sosial itu. Misalnya, jika seseorang telah berbuat kebaikkan, dan anda mengetahuinya. Tidaklah salah jika anda bereaksi dengan memberikan apresiasi kepada orang tersebut. Reaksi anda akan memberi dampak positif baginya. Ia bisa saja menjadi lebih termotivasi untuk berbuat lebih baik lagi. Ataupun anda tertular dengan semangatnya. Tentang apakah itu dia akan menjadi sombong ataupun tidak, hal itu tetap akan menjadi pembelajaran bagi kehidupan sosial anda. Karena setiap tindakan akan menghasilkan reaksi baru lainnya. Bayangkan jika setiap orang tidak memberikan reaksi apa-apa terhadap suatu perilaku atau tindakan. Kembali lagi bahwasanya kehidupan sosial itu akan mengalami kehampaan.

Maka saya mengajak anda untuk bereaksi terhadap sesuatu yang anda rasakan, anda terima, dan anda lihat. Karena anda akan ikut menyumbang dalam membangun kehidupan sosial yang bermakna. Dimanapun, kapanpun, bahkan dilayar chat WA anda sekalipun.

Sungguh akan berakhir tragis, saat setiap orang memutuskan untuk menggunakan media elektronik dalam berkomunikasi dan berinteraksi. Namun, untuk membalas ataupun sekedar menaggapi dengan emoticon yang begitu mudah pun anda malas melakukan. Yah... itupun termasuk hal sederhana yang terjadi disetiap orang, namun berdampak besar dalam kehidupan orang lainnya, dan kehidupan sosial tersebut.

Yuk, mari bereaksi. Jangan hanya diam.

~Mayang Sari~

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post