MUNAJAT BURUNG CAMAR
Maya Pransiska
#Tantangan Menulis Hari Ke-20
#TantanganGuruSiana
MUNAJAT BURUNG CAMAR
Burung Camar terbang rendah….
Menyibak mendung di cakrawala
Menatap sang mentari yang enggan pancarkan cahya
Meniti detik-detik yang tlah berlalu di ujung mega
//
Kembali Burung Camar terbang tanpa arah….
Sembari memandang sang mentari
yang tetap bersembunyi di balik awan kelabu
Rasanya baru kemarin sang mentari hangatkan kalbu
Pancarkan cahya syahdu terangi setiap kepakan sayapnya
Bisikkan nada-nada indah di antara nyanyian suara alam
//
Tapi kini Burung Camar tertunduk ragu….
Menatap sang mentari yang akan pergi berlalu
Menghitung detik-detik senja yang akan membawa sang mentari
kembali pulang menuju peraduannya nan hakiki
//
Ingin burung camar menjerit tapi dinding nadinya tercekik
Ingin burung camar bertaut tapi jurang menganga begitu kalut
Akankah melodi indah yang tlah menyatu dalam kicaunya berlalu tanpa makna???
Akankah semilir angin sepoi tak lagi sentuhkan belaian lembutnya???
Akankah sayapnya nan kokoh kembali rapuh tanpa daya???
//
Wahai mentari...
Begitu cepat kau berlalu tinggalkan jiwa hampa tak bertuan
Tinggalkan sebongkah hati sang camar
dengan kerinduan yang tlah menjalar di seluruh relung sanubari
//
Burung Camar pun bermunajat:
“Semoga esok hari sang mentari tak lupa kembali datang menyapa
tersenyum syahdu bersama untuk slamanya!! Amiiiiin….”
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen menewen puisinya. Camar yg mendung.
Keren banget puisi nya bu