Maya Pransiska

#Tantangan Menulis Hari Ke-29

#TantanganGuruSiana

PANTAUAN

Pantauan merupakan salah satu adat tradisi di Kedurang, Bengkulu Selatan. Pantauan ini juga selalu ditunggu para tamu yang datang. Pantauan ini sendiri maksudnya para jiran tetangga sepokok rumah yang melakukan pesta pernikahan anaknya akan memasak makanan tradisional dan nasi gulai untuk mengajak tamu undangan pesta makan di rumah mereka. Kalau diartikan secara ringkas, pantauan berasal dari kata pantau, yang artinya panggil. Jadi pantauan maksudnya mengajak tetamu makan di rumah.

Kuliner yang dihidangkan dalam tradisi pantauan ini adalah nasi beserta lauk pauknya, lemang tapai, penyaram, goreng pisang, dan makanan tradisional lainnya. Kalau biasanya sebelum wabah covid-19 merebak, pantauan dilaksanakan pagi hari. Namun karena covid-19 ini, acara pantauan/mangkal luar rumah sedang dilarang. Sebagai gantinya para jiran tetangga akan memberi sumbangan minimal 50000 kepada sepokok rumah yang sedang hajatan.

Siang tadi sekitar jam 12 kami diajak bebarapa tetangga keluarga yang hajatan untuk bertandang ke rumah mereka. Mereka masak gulai ayam kampung dan sayur mayur. Berhubung kami sudah kenyang, kami hanya makan kue-kuenya saja. Kue yang mereka hidangkan adalah lemang tapai, penyaram, kue bolu, bilang, dan lainnya. Kami menikmatinya sambil bersenda gurau. Setelah dirasa cukup, kami berpamitan. Namun, baru keluar dari rumah tetangga depan itu, kami dipanggil oleh tetangga samping rumah. Pantauan dari tetangga samping rumah kami terima, kami nikmati juga kuliner tradisional yang mereka hidangkan. Baru berpamitan keluar rumah tetangga itu, ada lagi yang memantau kami. Tapi perut rasanya sudah mau pecah. Nggak mungkin lagi kami sambut pantauan mereka. Yang jelas, kami sudah merasakan serunya tradisi pantauan ini.