AYAH

Juli terlewati, Agustus berlalu, Sampai hari dimana saya terpuruk sedih, dada terasa sesak , air mata jatuh tak tertahankan ketika hari itu terdengar kabar tentang mu. terasa semua memori bersama mu terlintas kembali dalam pikiran dan wajahku saat mendengar tentang diri mu.

sore itu membuat saya tersadar akan sosok nya didalam hidup saya begitu berarti. akan selalu teringat dalam memori saya waktu itu, hari senin, 1 September 1996, orang yang biasa saya panggil Ayah…Ayah....., harus pergi untuk selama lamanya. Tak ada lagi sosok laki laki yang merasa selalu tanggung dan kuat, tak ada penyemangat saya belajar dalam setiap nilai yang saya dapat, tak ada lagi dongeng dongeng indah yang ia keluarkan dari mulutnya, tak ada lagi alunan suara lagu yang khas dengan gitar yang didendangkan ketika ia menghibur anak anaknya, tak ada lagi bau kentut yang harus kami bilang wangi ketika beliau kentut.

Semua hal indah dan berkesan yang kami lalui bersama ayah terasa terbang bersama saat ayah dimasukan dalam liang tanah yang ukuranya terlalu sesak untuk bernafas.

Ayah …. Terlalu singkat waktu yang kita habiskan bersama ayah, banyak hal hal indah yang terlewat waktunya oleh kita. Engkau sosok ayah yang hebat menurut saya.

walaupun Begitu banyak hal yang saya tidak faham ketika saya kecil tentang pribadi mu, tentang karaktermu, tentang apa yang engkau lakukan. namun sekarang setelah saya beranjak menjadi dewasa dan menjalani kehidupan berumah tangga, saya mulai mengerti dan mencoba untuk faham apa yang telah terjadi saat itu. Saya faham apa yang kau pilih dan engkau lalui, apa pun itu yang terjadi. satu hal yang pasti dalam hati saya, saya bangga menjadi anak ayah. kan ku kirimkan selalu doa untuk mu ayah.